SOLOPOS.COM - Satgas Jaga Tangga Desa Sewurejo, Mojogedang, saat menyalurkan bantuan sembako untuk pasien Covid-19 yang diharuskan isolasi di rumah beberapa waktu lalu. (Solopos.com-Pemdes Sewurejo)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar belum mengalokasikan anggaran pengadaan logistik bagi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) tahun ini. Di sisi lain, kasus Covid-19 di Bumi Intanpari menunjukkan tren naik.

Sebagai solusi, Pemkab meminta pogram Jaga Tangga di masing-masing wilayah diminta kembali diaktifkan. Selain sebagai jaring pengaman sosial, Jaga Tangga berperan dalam jaring keamanan dan ekonomi melalui partisipasi aktif warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Sutarno, kepada Solopos.com, Selasa (8/2/2022). Menurut Sekda, program Jaga Tangga diaktifkan kembali sembari menunggu kebijakan Pemkab Karanganyar mengenai dropping bantuan logistik bagi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

“Kami baru koordinasi untuk bantuan logistik warga isoman. Koordinasi melibatkan OPD [organisasi perangkat daerah] terkait,” kata Sekda.

Ia masih menunggu kebijakan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dalam pengadaan bantuan logistik berupa sembako untuk menyuplai makanan warga yang menjalani isoman.

“Pengadaan membutuhkan dasar hukum dengan mekanisme yang sesuai aturan. Jadi kami mohon masyarakat bersabar,” katanya.

Pada 2021, logistik warga isoman dialokasikan dari hasil refocusing anggaran yang nilainya mencapai belasan miliar rupiah. Logistik yang dibagikan Pemkab berisi beras, susu kental manis, gula dan sembako lainnya. Pagu anggaran per paket Rp200.000.

Lantaran pemerintah belum dapat menyuplai kebutuhan logistik isoman, Sutarno berharap Satgas Jaga Tangga bergerak lebih dulu. Para tetangga isoman diminta gotong royong mencukupinya sementara waktu.

Baca Juga: Begini Tren Covid-19 di Karanganyar Selama Sepekan

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, Sugeng Raharto, mengaku tak sedikit perangkat desa yang mengajukan permohonan bantuan sembako bagi warganya yang sedang isoman. Namun kini stok logistik sembako digudang Dinsos kosong.

“Kami masih berkonsultasi dulu ke Bupati dan Sekda untuk bantuan sembako. Karena di gudang sudah tidak ada stok buat sembako isoman. Kami juga belum ada anggaran untuk membelinya,” katanya.

Tahun lalu, Dinsos membeli ribuan paket sembako untuk memasok kebutuhan warga yang menjalani isoman.

Sementara itu, kumlah kasus positif Covid-19 di Karanganyar per Senin (7/2/2022) mencapai 220 kasus. Dimana sebanyak 201 warga menjalani isolasi mandiri karena tanpa gejala. Sementara sebanyal 19 orang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya