SOLOPOS.COM - Aktivitas Gununng Semeru luncurkan awan panas guguran yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Minggu (27/3/2022). (ANTARA/HO-PVMBG)

Solopos.com, LUMAJANG — Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meluncurkan awan panas guguran sejauh 3,5 kilometer pada Minggu (1/5/2022).

“Informasi yang kami terima bahwa terjadi awan panas guguran pada 1 Mei 2022 pukul 06.30 WIB, sehingga informasi tersebut kami sebar luaskan kepada warga lereng Semeru,” kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Joko Sambang di Lumajang, seperti dilansir Antara, Minggu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, awan panas guguran itu tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 300 detik, serta dengan jarak luncur 3,5 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.

“BPBD terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru melalui laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang,” tuturnya.

Sementara berdasarkan laporan tertulis petugas PPGA Semeru Yuda Prinardita terkait aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut pada periode 1 Mei 2022 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tercatat secara visual gunung api terlihat jelas, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga: Erupsi Lagi, Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 4 Km

Aktivitas kegempaan terekam bahwa yang memiliki ketinggian 3.676 merer dari permukaan laut (mdpl) itu  mengalami erupsi atau letusan sebanyak 10 kali, embusan sebanyak 15 kali, tremor harmonik sebanyak satu kali, dan tektonik jauh sebanyak satu kali.

Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau level 3, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi beberapa rekomendasi yakni diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Dan di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca Juga: Mengenang 150 tahun Gunung Merapi Meletus 1872, Terdahsyat Abad Modern

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya