SOLOPOS.COM - Ratusan karangan bunga ucapan duka cita bagi H.M. Lukminto dari para pejabat dan tokoh masyarakat memenuhi halaman rumah duka Thiong Ting, Kentingan, Solo, sejak Jumat (7/2/2014). ( Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Jenazah pendiri PT. Sri Rejeki Isman (Sritex) H.M. Lukminto yang meninggal dunia di Singapura, Rabu (5/2/2014) pukul 21.40 waktu setempat, disemayamkan di Ruang E Rumah Duka Thiong Ting, Jl. Kolonel Sutarto, Jebres, Solo sejak Jumat (7/2/2014) lalu. Ruangan tempat persemayaman Lukminto itu diberi nama Ie See Yiauw, sesuai nama ayah Lukminto.

Jasa Lukminto yang besar dalam pembangunan rumah duka itu menjadikan nama Ie See Yiauw tercantum di sana. Sebagaimana diterangkan General Affairs Manager PT Sritex, Basuki, saat berbincang dengan Solopos.com, di Thiong Ting, Minggu (9/2/2014) siang. “Iya, nama ruang ini adalah nama ayah kandung bapak [Lukminto],” kata Basuki.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelayat masih silih berganti berdatangan seimbang dengan banyaknya karangan bunga yang mengelilingi halaman rumah duka itu. Salah satunya yang terlihat saat itu adalah mantan Pangkostrad Erwin Sudjono yang duduk di ruang persemayaman Lukminto. Sebelumnya, Sabtu (8/2/2014) malam, hadir pula mantan Panglima TNI Wiranto di ruang yang sama.

Kiprah Lukminto di dunia tekstil memang tak diragukan lagi. Melalui PT. Sritex, Lukminto berhasil menembus pasar tekstil dunia, antara lain sebagai pemasok seragam militer sejumlah negara. Tak heran apabila sepanjang jalan depan Thiong Thing penuh dengan karangan bunga.

“Perwakilan dari Jerman, staf yang biasa mengurusi seragam NATO [North Atlantic Treaty Organization], embassy [kedutaan] dari 30 negara pun sudah mengucapkan bela sungkawa,” tambah Basuki. Termasuk di antara tamu yang datang bertakziah, Minggu malam adalah pengurus Nahdlatul Ulama Solo serta Persatuan Iman Tauhid Indonesia yang dulunya bernama Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).

Tak hanya orang “gedean” yang datang mengungkapkan bela sungkawa, rakyat jelata pun melakukannya. “Tadi pagi saya kaget, ada seorang ibu meminta izin untuk turut mendoakan. Rupanya dia pernah bertemu bapak dan makan bersama di sebuah warung. Penampilan ibu itu sangat biasa,” ulas Basuki.

Karyawan Sritex serta beberapa warga berpakaian batik juga terlihat datang di hari itu. Mereka masuk ke ruang E dan berdiri di samping peti lantas berdoa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya