Solopos.com, JAKARTA — Nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan terseret Pandora Papers terkait skandal pajak perusahaan asal Panama, yaitu Petrocapital S.A.
Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, mengatakan Petrocapital S.A merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum di Panama pada 2006 oleh Edgardo E.Dia dan Fernando A.Gil.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Baca juga: Menjajal Sirkuit Mandalika, Joss Tenan
Salah satu bidang usahanya adalah minyak dan gas bumi dengan modal senilai US$5.000. Jodi mengatakan bahwa Luhut memang pernah menjabat di perusahaan tersebut.
“Bapak Luhut B. Pandjaitan menjadi Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital S.A pada tahun 2007 hingga pada tahun 2010,” ujar Jodi, seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (5/10/2021).
Baca juga: Geger Skandal Pajak Pandora Papers, Ada Nama Raja Yordania hingga Luhut
Laporan Pandora Papers tersebut membuat kehebohan karena mengungkap pejabat hingga sederet jutawan dunia yang menyembunyikan aset mereka untuk menghindari pajak. Laporan ini kali pertama didapatkan oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ).
Total ada sekitar 300 politikus dari 90 negara yang disinggung dalam dokumen tersebut menyembunyikan harta melalui perusahaan offshore, salah satunya adalah Luhut Binsar Pandjaitan, untuk menghindari pajak.
Baca juga: Lontong Lemprak-Lodeh Cecek, Ini 5 Kuliner Unik Khas Batang
ICIJ mengatakan tidak mengetahui pasti berapa jumlah uang yang disembunyikan, namun diperkirakan sekitar Rp78.400 triliun hingga Rp448.000 triliun.
IMF sempat mengatakan bahwa kelakuan para offshore tersebut berpotensi merugikan negara karena kehilangan pajak sekitar Rp8.400 triliun per tahun.