SOLOPOS.COM - Batu besar yang menjadi petanda Lubang Yudo di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Kamis (1/10/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Selain Monumen Kresek, ada tempat lain di Kabupaten Madiun yang menjadi saksi bisu kekejaman PKI. Tempat itu bernama Lubang Yudo.

Monumen Lubang Yudo ini berlokasi sekitar 800 meter dari Monumen Kresek di Desa Kresek, Kecamatan Wungu. Lubang Yudo ini merupakan salah satu tempat anggota PKI membunuh seorang tawanannya pada 1948. Tawanan tersebut konon adalah seorang ulama, seperti yang dituturkan pengelola Monumen Kresek, Dwi Atmanto, 48.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dwi mengatakan Lubang Yudo ini mengatakan terungkapnya Lubang Yudo ini baru sekitar tahun 1993-1995. Saat itu, anak dari ulama yang dieksekusi tersebut ingin tahu posisi jenazah orang tuanya. “Setelah dilakukan pemugaran lokasi. Pada saat itu di bawah bambu itu digali dan ditemukan tulang. Kemudian dibawa oleh anaknya [untuk dimakamkan],” ujarnya, Kamis (1/10/2020).

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Bupati: Madiun yang Pertama Lawan PKI

Konon, kiai tersebut sulit untuk dieksekusi. Kemudian kiai itu diborgol dan kemudian dilempar ke sebuah lubang yang kini disebut Lubang Yudo. “Kalau ceritanya, ulama saat itu kan sakti-sakti ya,” jelas dia.

Atmanto menuturkan pihaknya setuju dengan rencana pemkab yang akan membangun monumen di Lubang Yudo. Ini supaya masyarakat bisa melihat sejarah. Selain itu, kekejaman tersebut tidak terulang lagi.

Batal Dibangun Tahun Ini

Sayangnya, pembangunan Monumen Lubang Yudo itu tak akan terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, Pemkab Madiun membatal pembangunan monumen itu pada tahun ini. Anggaran pembangunan monumen itu terpaksa dialihkan untuk penanganan Covid-19.

Hari Ini Dalam Sejarah: 18 September 1948, PKI Deklarasikan Republik Soviet Indonesia

Seperti diketahui, Monumen Kresek merupakan sebuah monumen yang dibangun untuk mengingat kekejaman PKI. Anggota partai komunis membantai sejumlah ulama, polisi, hingga tokoh masyarakat di lokasi tersebut pada 1948.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami, mengatakan Lubang Yudo ini berada di pinggir sungai. Ada batu besar dan di sampingnya terdapat lubang. Ia menyampaikan pemerintah serius untuk membangun monumen di lokasi tersebut. Hal itu dibuktikan dengan telah dibebaskannya tanah di lokasi tersebut. Sebelumnya, lahan itu milik warga.

“Untuk tanahnya sudah kita bebaskan. Tinggal membangun. Tetapi terjadi rasionalisasi penanganan Covid-19, sehingga pembangunannya pun ditunda,” jelasnya seusai mengikuti upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek, Kamis.

Klepon Tidak Islami Viral, Politikus Senior PKS: Mirip Propaganda PKI

Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing ini menuturkan Monumen Lubang Yudo ini nantinya tersambung dengan sejarah Monumen Kresek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya