SOLOPOS.COM - Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur dibangun dengan konsep kota spons. (Antaranews.com)

Solopos.com, JAKARTA– Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) telah disahkan pada 15 Februari 2022. IKN Nusantara di Kalimantan Timur akan dibangun dengan konsep Future Smart Forest City of Indonesia secara bertahap hingga 2045.

UU yang terdiri atas 54 halaman dengan 44 pasal ini menjadi dasar hukum pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Nusantara. Kawasan IKN berada di sekitar Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

IKN meliputi wilayah daratan seluas kurang lebih 256.142 ha  dan wilayah perairan laut seluas kurang lebih 68.189 ha. Wilayah daratan IKN terdiri atas kawasan ibu kota seluas kurang lebih 56.180 ha dan kawasan pengembangan IKN seluas kurang lebih 199.962 ha

Baca Juga: Jokowi Sarungan, Basuki Masih Berpakaian Kerja saat Malam Kemah di IKN

Berdasarkan BAB IV yang dicatat dalam lampiran II salinan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 menuliskan populasi di IKN disebutkan akan mencapai kurang lebih 1,7 sampai 1,9 juta jiwa. Target populasi tersebut dimaksudkan rencana pembangunan IKN tahun 2040 sampai 2045.

“Populasi IKN dicanangkan mencapai kurang lebih 1,7 sampai dengan 1,9 juta jiwa dengan kepadatan kawasan perkotaan mencapai sekitar 100 jiwa per hektare,” bunyi UU tersebut, dikutip dari Bisnis.com.

Tidak hanya itu, pada periode yang sama juga disebutkan akan dilakukan pembangunan industri yang dikembangkan di dalam 6 klaster ekonomi dan dua klaster pendukung. Pertama, akan dibangun klaster industri pertanian berkelanjutan yang berfokus pada penelitian dan pengembangan format protein yang lebih baru, menarik investor untuk memulai perluasan ke bahan-bahan nutraceutical.

Baca Juga: Kemah di IKN Kaltim, Foto-Foto Presiden Jokowi Menikmati Malam Cerah 

Kedua, akan dibangun klaster manufaktur berbasis EBT akan berfokus pada penelitian, pengembangan, dan inovasi pada eksplorasi teknologi generasi berikutnya serta kapabilItas end-to-end produksi panel surya dan kendaraan listrik berbasis teknologi baru.

Ketiga, turut dibangun klaster farmasi terintegrasi akan difokuskan pada penelitian dan pengembangan serta inovasi yang berkelanjutan untuk memperluas pangsa ekspor dan penyediaan pasokan bahan baku dan produk akhir yang cukup di dalam negeri.

Keempat, akan dibangun klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan akan difokuskan pada diversifikasi destinasi wisata, inovasi layanan wisata, dan penguatan daya dukung yang akan meningkatkan daya saing dan keberlanjutan pariwisata.

Baca Juga: Tenda Tanpa AC hingga Mi Instan, Ini Fasilitas Jokowi Berkemah di IKN

Kelima, akan dibangun klaster bahan kimia lanjutan difokuskan untuk menggali potensi untuk menarik minat produsen kimia khusus, peluang untuk menarik minat pengguna akhir petrokimia lintas sektor, menggali peluang pasar ekspor produk petrokimia, penggalian minat produsen kimia khusus untuk API farmasi dan produk farmasi baru.

Keenam, klaster energi rendah karbon dan pertambangan juga akan dibangun dengan difokuskan dalam meningkatkan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan dan perluasan penerapan teknologi dekarbonisasi mutakhir.

Dua klaster pendukung IKN Nusantara yaitu Kluster Pendidikan Abad ke-21 dan Smart City dan Pusat Industri 4.0. Akan dihadirkan Kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep industri 4.0 untuk berbagai sektor , serta perluasan teknologi kota cerdas seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan lain-lain.

Baca Juga: 1 Gubernur Pingsan saat Hadiri Prosesi Kendi Nusantara di Titik Nol IKN

Tidak hanya itu, pembangunan IKN Nusantara juga akan memperhatikan lingkungan pendidikan abad ke-21 yang berfokus pada pengembangan perguruan tinggi sektor khusus dan kampus universitas global berstandar dunia.

“Setelah tahun 2045, keseluruhan enam klaster akan terus dikembangkan dari segi inovasi dan teknologinya untuk pemenuhan kebutuhan produksi domestik, regional ataupun global, serta penurunan ekspor dan perluasan pangsa ekspor,” demikian bunyi UU tersebut.

 

Kawan Inti Pemerintahan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memaparkan pada tahap awal 2022-2024, Kementerian PUPR akan mulai membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 6.671 hektare pada tahun ini.

Baca Juga: Bisa Cegah Kecelakaan, Ini Teknologi Autonomous Car, Mobil Wajib di IKN

“KIPP terbagi dalam 3 klaster yaitu pemerintahan inti, pemerintahan pendidikan, dan pemerintahan kesehatan. Area yang akan dibangun hanya 24,5 persen [1.633 Ha] dari seluruh KIPP [6.671 Ha], selebihnya 75,5 persen [5.038 Ha] akan dimanfaatkan sebagai area hijau,” kata Basuki Hadimuljono dalam siaran pers, Kamis (24/2/2022), seperti dilansir dari Bisnis.com.

Infrastruktur prioritas yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR antara lain Istana Kepresidenan, Masjid Negara, perkantoran Kementerian/Lembaga, penataan Kawasan Sumbu Kebangsaan dan Tripraja. Kemudian hunian ASN, jalan akses dan jalan lingkungan tahap awal, serta infrastruktur dasar permukiman seperti penyediaan air baku melalui Bendungan Sepaku Semoi dan beberapa bendungan lainnya.

Sebelum pembangunan infrastruktur dasar, pembangunan IKN akan diawali oleh upaya revitalisasi dan reboisasi hutan terlebih dahulu. “Kami sekarang sedang merevitalisasi hutan di kawasan IKN. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR dan Dirjen Kehutanan sedang di lapangan untuk mempercepat nursery [pembibitan pohon],” ucap Basuki.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya