Solopos.com, KARANGANYAR–Lembaga pendidikan nonformal seperti Lembaga Kursus dan Pelatihan (LPK) harus selalu siap menghadapi perubahan-perubahan yang dilakukan pemerintah di bidang pendidikan.
Sebagai salah satu upaya dalam persiapan tersebut, Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) dan Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (PLKP) mengadakan workshop Literasi Digital untuk LPK se-Kabupaten Karanganyar, Selasa (5/7/2022).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kegiatan yang diselenggarakan organisasi LPK Kabupaten Karanganyar ini diadakan di aula kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Karanganyar.
Ketua panitia acara, Wahyu Ningsih, mengatakan perubahan pola pendidikan saat ini begitu cepat dan berubah-ubah. Selain itu, globalisasi juga memunculkan persaingan di bidang jasa pendidikan.
“Perubahan pola pendidikan saat ini begitu cepat, silih berganti, serta globalisasi di segala bidang termasuk bidang pendidikan, memunculkan persaingan yang ketat di bidang bisnis jasa pendidikan. Lembaga nonformal seperti LPK harus selalu siap dengan perubahan-perubahan yang dilakukan pemerintah di bidang pendidikan,” ujar dia.
Ia menilai dalam keseluruhan sistem pendidikan, tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan pendidikan.
Sehingga kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan dan disesuaikan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Sementara itu, kegiatan tersebut menghadirkan narasumber di antaranya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar Yopi Eko Jati Wibowo, Kabid di Disarpus Karanganyar Paryati, pustakawan Disarpus Karanganyar Priyanto.
Workshop diikuti 55 orang pengelola LPK se-Karanganyar.