SOLOPOS.COM - Seorang peserta tanda tangan berita acara dalam penilaian prestasi dan dedikasi di Balai Desa Karangpelem, Kedawung, Sragen, belum lama ini. (Istimewa/Pemerintah Kecamatan Kedawung)

Solopos.com, SRAGEN — Jumlah lowongan perangkat desa (perdes) pada penjaringan dan penyaringan perangkat desa di Kabupaten Sragen meningkat. Sebelumnya hanya ada 118 lowongan, kini bertambah 100  menjadi 228 lowongan yang menyebar di 142 desa.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengimbau kepada panitia seleksi perdes agar bertindak transparan dan sesuai aturan agar tak menimbulkan gejolak dan berbuntut panjang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabag Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Dwi Agus Prasetyo, menyebut awalnya ada 118 lowongan perdes di 60 desa yang akan diisi. Dalam perjalanannya, jumlahnya bertambah menjadi 228 lowongan perdes yang tersebar di 142 desa.

“Kami menekankan pada pelaksanaan tahapan dari panitia. Kami meminta panitia meneliti berkas peserta secara cermat dan sesuai aturan yang ada. Panitia juga harus transparan dalam penjaringan perdes, terutama pada penilaian prestasi dengan bobot 10% dan dedikasi dengan bobot 20%,” ujarnya.

Baca Juga: Forum Kades Sragen Gandeng Praktisi Kaji Perbup Pengelolaan Aset Desa

Prestasi itu dilihat dari bukti adminitratis terkait dengan pendidikan dan kursus. Kalau pendidikan SMA nilainya 1, D1-D3 nilainya 2, D4/S1 nilainya 3, S2 nilainya 4, dan S3 nilainya 5.

Sementara untuk dedikasi itu, jelas Agus, yang dinilai pengabdian si peserta di desa. Dia menerangkan bila ada peserta yang masih berstatus sebagai perdes aktif, maka nilainya bisa sampai 5. Pernah menjadi kepala desa nilainya 4, pernah menjadi perdes nilainya 3, pernah menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) nilainya 2. Sementara untuk pengabdian lainnya nilainya 1.

Agus menyatakan untuk penilaian dedikasi itu sifatnya kumulatif maksimal 15. Penilaian prestasi dan dedikasi itu, sambungnya, harus disampaikan secara terbuka kepada semua peserta secara langsung. Sehingga semua peserta memiliki pemahaman yang sama.

“Kalau terkait dengan hasil tesnya itu menjadi wewenang perguruan tinggi yang digandeng,” jelasnya.

Baca Juga: Belasan Tahun Jalan Gading-Kalikobok Tanon Sragen Rusak Tanpa Perbaikan

Agus menyampaikan apa yang ia sampaikan sudah dilaksanakan di Kecamatan Mondokan, Sambirejo, dan Sambungmacan yang tahapannya tinggal penjumlahan dan pengumuman. Daerah yang proses pentapan bakal calon menjadi calon ada di wilayah Kecamatan Kedawung dan Ngrampal. Seleksi perdes di dua kecamatan tersebut, ujar dia, tinggal ujian tertulis.

Camat Kedawung, Sragen, Nugroho Dwi Wibowo, menyampaikan ada delapan desa yang menggelar seleksi perdes dengan total 15 lowongan. Ia menyebut seleksi dilaksanakan secara transparan. Penilaian prestasi dan dedikasi dilakukan dengan cara terbuka, yakni peserta dipanggil satu per satu untuk dikroscek dengan data yang dimiliki. Bila data sudah sesuai, kata dia, maka peserta tanda tangan berita acara.

Camat Sambungmacan, Sragen, Y. David Supriyadi, menyampaikan di wilayahnya ada lima desa yang menggelar seleksi perdes dengan lima lowongan. Lima desa itu yakni Banyurip, Gringging, Karanganyar, Toyogo, dan Desa Banaran.

“Penelitian berkas di lakukan pada Jumat dan Senin besok,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya