SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru honorer (Dok/Solopos)

Ilustrasi guru honorer (Dok/Solopos)

Ilustrasi guru honorer (Dok/Solopos)

.com, KLATEN — Kalangan guru honorer kategori dua (K2) di lingkungan Pemkab Klaten dibuat gelisah dengan tarikan iuran Rp100.000/orang untuk mengikuti penyuluhan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Pendapa Setda Klaten, Sabtu (28/9/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia (FTHSNI) Klaten, Anggoro, beredarnya undangan mengikuti penyuluhan yang dikirim melalui pesan pendek itu membuat resah kalangan guru honorer resah.

Menurutnya, undangan via pesan pendek tersebut awalnya dikirimkan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Cawas yang diteruskan kepada kalangan guru honorer.
“Dalam undangan itu disebutkan peserta diminta membayar kontribusi senilai Rp100.000. Katanya acara itu akan dihadiri oleh perwakilan Kemenpan dan RB [Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi),” terang Anggoro kepada Solopos.com, Jumat (27/9/2013).

Anggoro merasa curiga karena pesan undangan tersebut tidak menyebut panitia penyelenggara. Oleh sebab itu, pihaknya mendatangi Kantor Kepegawaian Daerah (BKD) Klaten pada Jumat. Menurutnya, Kepala BKD, Cahyo Dwi Setyanta, mengaku tidak tahu menahu perihal penyuluhan seleksi CPNS bagi guru honorer itu.
“Pak Cahyo menyebut kegiatan itu murni diselenggarakan Tabloid Lacak, bukan prakarsa BKD,” jelas Anggoro.

Terpisah, Kepala BKD Klaten, Cahyo Dwi Setyanta, membenarkan kegiatan tersebut tidak diprakarsai BKD Klaten. Dia menjelaskan pada Rabu (25/9/2013), dirinya pernah dimintai tanda tangan dari Tabloid Lacak untuk melegitimasi kegiatan tersebut.

Akan tetapi, dia menolak membubuhkan tanda tangan. “Pendapa Setda Klaten memang disediakan untuk kepentingan umum sehingga siapapun bisa menyewanya. BKD tidak tahu menahu dengan pungutan Rp100.000 itu. Terkait hal ini, kami sudah
membuat surat edaran jika kegiatan itu bukan inisiatif BKD,” ujarnya saat ditemui wartawan di kantornya.

Hal senada juga dikemukakan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Pantoro. Dia menegaskan kegiatan tersebut bukan inisiatif Disdik Klaten.

“Disdik tidak terkait kegiatan itu,” paparnya dalam pesan pendek yang diterima Solopos.com.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Tabloid Lacak, Bambang Krystanto, mengakui kegiatan itu murni diselenggarakan tanpa campur tangan BKD maupun Disdik Klaten. Dia mengklaim kegiatan tersebut bertujuan memberikan pencerahan dan memutus mata rantai calo perekrutan CPNS bagi guru honorer.  Menurutnya, uang Rp100.000 rencananya digunakan untuk transportasi narasumber, konsumsi, dan lain-lain. Hingga H-1, Bambang tidak mengetahui nama narasumber dari Kemenpan yang bakal mengisi penyuluhan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya