SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas mencari jasad korban yang tertimbun longsoran di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Selasa (4/4/2017).(Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo, tujuh anjing pelacak dikerahkan untuk mendeteksi jasad yang tertimbun longsor.

Madiunpos.com, PONOROGO — Tujuh ekor anjing pelacak yang dikerahkan untuk mencari 25 korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, kesulitan mendeteksi bau mayat pada korban lantaran ketebalan tanah longsoran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Kamis (6/4/2017) siang, empat ekor anjing pelacak dari kepolisian dikerahkan untuk mendeteksi keberadaan jasad korban di lokasi longsor sektor B. Keempat ekor anjing itu menyisir lokasi yang telah dipetakan tim.

Ekspedisi Mudik 2024

Direktur Sabhara Polda Jawa Timur, Kombes Pol. Ahmad Rudy Mulyanto, mengatakan ada tujuh ekor anjing pelacak yang diterjunkan untuk mencari korban longsor di Desa Banaran. Dua anjing pelacak merupakan milik Polda Jatim, sedangkan lima ekor anjing lainnya bantuan dari Mabes Polri.

“Kemarin kami mendapatkan bantuan lima ekor anjing pelacak beserta sembilan personel pendamping anjing dari Mabes Polri. Saat ini ada tujuh ekor anjing pelacak,” kata dia kepada wartawan di lokasi, Kamis.

Rudy menuturkan hasil evaluasi yang dilakukan setelah menerjunkan tujuh anjing pelacak ini, yaitu mengenai sulitnya medan. Anjing pelacak itu kesulitan mendeteksi jasad korban lantaran ketebalan tanah yang menimbun mencapai 20 meter.

Padahal kemampuan anjing pelacak ini hanya bisa mengendus sampai 10 meter kedalaman tanah saja. “Anjing pelacak ini sudah bisa mendeteksi jasad manusia dan bangkai hewan. Tetapi, memang anjing ini hanya mampu mengendus maksimal 10 meter di kedalaman tanah,” jelas dia.

Untuk itu, petugas pendamping anjing pelacak itu selalu membuat lubang di dalam tanah dengan tongkat besi. Ini supaya bau jasad di dalam tanah bisa keluar di permukaan dan bisa diendus anjing.

Menurut dia, pengerahan anjing pelacak ini sangat penting untuk membantu tim pencari yang menggunakan alat berat bisa efektif bekerja. Petugas yang menggunakan alat berat akan kesulitan jika tidak ada lokasi-lokasi yang dianggap berpotensi ada jasad korban.

“Kalau bekerja dengan cara acak kan susah. Untuk itu perlu adanya deteksi dari anjing pelacak,” jelas dia.

Dia memastikan anjing yang diterjunkan ke lokasi longsor memiliki kemampuan untuk itu. Secara pengalaman, beberapa anjing dari Mabes Polri sudah kerap kali diterjunkan dan berhasil menemukan jasad di lokasi bencana di tanah air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya