SOLOPOS.COM - Jalan utama penghubung antardesa di Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Cianjur, Jawa Barat, terputus akibat longsor, tiga desa terisolir, Jumat (12/11/2021).(Antara)

Solopos.com, CIANJUR — Jalan utama penghubung antar desa di Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Cianjur tertutup tanah longsor. Akibat kejadian ini menyebabkan tiga desa terisolir.Yakni Desa Pamoyanan, Cikangkareng dan Sukamekar.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, segera mengirim alat berat untuk membuka kembali jalan utama penghubung antar desa itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi Jumat (12/11/2021), mengatakan pihaknya telah mengirim petugas dibantu Sukarelawan Tangguh Bencana. Untuk melakukan pendataan dan penanganan awal.

Baca juga: Indonesia Terima Donasi 1,2 Juta Vaksin AstraZeneca dari Australia

Termasuk berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengirim alat berat ke lokasi agar jalan yang tertutup tanah longsor agar dapat dilalui kembali.

“Kami sudah berkoordinasi dengan dinas PUPR Cianjur untuk menurunkan alat berat ke lokasi karena material longsor setinggi 5 meter dengan panjang 15 meter menutup landasan jalan utama penghubung antar desa. Data awal 3 desa terisolir, sehingga aktifitas warga terhambat,” katanya.

Kepala Desa Pamoyanan, Agus Sutiadawa, mengatakan longsor yang menutup jalan utama penghubung antar desa di Kampung Lolongokan, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong terjadi setelah hujan turun deras. sehingga menyebabkan tebing setinggi 20 meter ambruk dan menutup jalan utama antar desa, setinggi 5 meter.

Baca juga: Waduh! 10 Rumah Warga Bulu Sukoharjo Terancam Diterjang Longsor

“Jalan utama penghubung 3 desa, Pamoyanan, Cikangkareng dan Sukamekar, tidak dapat dilalui. Karena longsor di Kecamatan Cibinong, setinggi 5 meter menutup akses jalan. Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Cianjur dan dinas terkait,” katanya.

Tidak ada korban jiwa atau kerugian materiil dalam kejadian tersebut. Namun aktifitas warga terhambat karena jalan terisolir. Meski ada jalan alternatif, kondisinya rusak berat. Sehingga pihaknya berharap alat berat segera datang agar material longsor dapat disingkirkan.

“Kalau pakai alat manual mungkin lama karena tebalnya material longsoran berupa batu besar dan lumpur tebal. Untuk sementara warga yang hendak membawa hasil bumi harus memutar ke jalan lain. Jarak tempuh menjadi lama dengan kondisi jalan rusak, ” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya