SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Kanalsemarang.com, BANJARNEGARA– Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang relawan di lokasi longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

“Jenazahnya sudah kami pulangkan ke Desa Beringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, tadi malam. Pemerintah daerah menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Pak Ahmad Nurudin,” kata Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno di Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara yang berlokasi di Kantor PGRI-KPRI Kecamatan Karangkobar seperti dikutip Antara, Rabu (17/12/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, pemerintah menanggung semua biaya dan pada Selasa (16/12/2014) malam, jenazah langsung diserahkan kepada keluarganya.

Ahmad Nurudin merupakan salah seorang operator eksavator Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Magelang yang ikut terlibat dalam proses pencarian korban longsor Dusun Jemblung, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara.

Musibah tersebut terjadi pada Selasa (16/12/2014) sore saat korban dan dua relawan lainnya sedang memarkirkan ekskavator setelah melakukan proses evakuasi dan akan dilanjutkan esok harinya.

Akan tetapi ekskavator itu tiba tergelincir dan menimpa ketiganya, dua relawan selamat, sedangkan Ahmad Nurudin meninggal dunia.

Proses Evakuasi Di tempat yang sama, Hadi Supeno meminta para relawan yang terlibat dalam pencarian korban longsor untuk tetap berhati-hati.

“Harus penuh kehati-hatian dan hari ini saya melarang keras, tidak boleh ada relawan yang turun tanpa menggunakan sarung tangan. Risikonya sangat tinggi, sangat berbahaya, termasuk pemulasaraan jenazah harus pakai sarung tangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya