SOLOPOS.COM - Willibald Dagobert van Nispen. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN – Sosok Willibald Dagobert van Nispen, pemilik pertama PG Mojo Sragen di Jawa Tengah, dikenal sakti. Warga Belanda ini disebut mampu menghentikan kereta api yang sedang melaju hanya dengan melambaikan tangan.

Kisah misteri yang fenomenal itu sempat membuat masyarakat pada zamannya heboh. Bahkan cerita itu masih berkembang sampai sekarang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Konon hanya dengan melambaikan tangan, ia [van Nispen] bisa membuat kereta api berhenti dan berjalan mundur untuk menjemputnya,” papar Pegiat Sragen Tempo Doeloe, Johny Adhi Aryawan, kepada Solopos.com, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Sosok Van Nispen, Pemilik PG Mojo Sragen & Makam Kuno di Jl Raya Sukowati yang Tertutup Beton

Ekspedisi Mudik 2024

Van Nispen diketahui tinggal bersama istrinya yang merupakan warga pribumi di Dukuh Pedakan, Desa Bener, Ngrampal, Sragen. Bekas rumahnya kini menjadi bangunan sekolah SDN 1 Bener.

“Bangunan utama rumah van Nispen kini digunakan sebagai kantor guru SDN 1 Bener,” jelas Johny.

Semasa hidup Willibald Dagobert van Nispen dikenal sebagai pengusaha kaya yang menguasai ratusan hektare tanah perkebunan di Sragen.

Di dalam arsip kuno yang ditemukan di PG Mojo disebutkan bahwa van Nispen merupakan pemilik pertama Suikerfabriek (Pabrik Gula) Mojo Sragen. Peletakan batu pertama PG Mojo dilaksanakan pada 1883 dan beroperasional 12 tahun kemudian yakni 1895. Nama lain dari van Nispen adalah Walanda Dhugdeng yang terkenal dari Desa Bener.

Baca juga: Pedagang Pasar Klitikan Solo Keberatan Diminta Tutup Selama PPKM Darurat: Siapa yang Nanggung Hidup Kami?

Berdasarkan catatan sejarah, Willibald Dagobert van Nispen diketahui meninggal dunia pada 21 Juni 1914 dan dimakamkan pada 23 Juni 1914.

Jasad pemilik pertama PG Mojo Sragen itu dimakamkan di kuburan khusus warga Belanda atau kerkhof di wilayah Sragen Kulon. Konon, makamnya sampai saat ini tidak bisa dipindahkan dan kini tertutup beton di sudut Jl Raya Sukowati dan Jl Perintis Kemerdekaan, Kabupaten, Sragen.

Baca juga: PPKM Darurat Wonogiri: Dilarang Makan di Tempat, Nekat Ditindak Tegas!

Pada awalnya, di atas makam kuno itu dibangun Monumen Generasi Muda Asri Sragen. Tetapi berdasarkan pantauan Solopos.com, Kamis (1/7/2021), monumen itu kini sudah dibongkar menjadi jalan berlapis beton.

“Karena konon tidak mau dipindah, makam itu sempat dibangun monumen. Namun, monumen itu akhirnya dibongkar hingga jadi jalan raya,” sambung Johny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya