SOLOPOS.COM - Lokasi kecelakaan minibus di Jalan Jatiyoso-Matesih pada Rabu (14/10/2020). (Solopos.com/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR – Lokasi kecelakaan maut di jalan Jatiyoso-Matesih dikenal sebagai lokasi rawan kecelakaan di Karanganyar. Selama satu dekade terakhir, tiga kendaraan terjun ke jurang maupun sawah.

Kecelakaan kali terakhir di jalan Jatiyoso-Matesih tepatnya di Dusun Kangsi, RT 002/RW 001, Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, pada Rabu (14/10/2020). Minibus Mitsubishi pelat nomor AD 1096 DB mengangkut 13 orang menabrak gapura batas Desa Karangsari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah menabrak gapura, minibus nyaris terperosok ke parit dan sawah. Kecelakaan itu menyebabkan dua warga Dukuh Kedungwinong, RT 002/RW 001, Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo meninggal, yakni Muhammad Solihin, 33, dan Vera Andreani, 18.

Apes! Pasangan Mesum di Tepi Jalan Terciduk Kamera Google

Ekspedisi Mudik 2024

Solopos.com berbincang dengan Kepala Desa Wukirsawit, Sutarmo, di lokasi kejadian, Rabu. Dia berada di lokasi untuk memastikan kecelakaan berada di wilayahnya atau Desa Karangsari.

Lokasi kecelakaan tepat di perbatasan Desa Wukirsawit dengan Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyoso. Dari Sutarmo, Solopos.com memperoleh informasi jalan raya Jatiyoso-Matesih atau dikenal warga daerah Plaosan itu rawan kecelakaan.

"Jalan ini rawan [kecelakaan]. Kontur jalan menanjak, menurun, dan menikung agak ekstrem. Selain itu jalan sempit jadi sulit untuk bersimpangan. Mobil dengan motor saja, salah satu harus mengalah," kata Tarmo.

Korban Kecelakaan Minibus di Jatiyoso Tambah, Total 2 Orang Meninggal

Korban Kepala Desa

Kepala desa tiga periode itu menceritakan selama sepuluh tahun terakhir terjadi tiga kecelakaan di sepanjang tanjakan, turunan, dan tikungan. Kecelakaan kali pertama dialami bus.

Menurut Tarmo, lokasinya tidak jauh dari kecelakaan kali terakhir. Berikutnya, kecelakaan merenggut nyawa Kepala Desa Wonokeling, Sumini. Kecelakaan terjadi tahun 2009. Lokasi kecelakaan di Jatiyoso berjarak 500 meter dari lokasi minibus terguling pada Rabu lalu.

"Bu pala [kepala desa] itu dari atas langsung masuk jurang. Mobilnya Kijang Super waktu itu. Masuk jurang seratusan meter ada. Tidak ada saksi waktu itu. Tahu-tahu mobil itu sudah di jurang, terbakar. Meninggal di lokasi kejadian. Dia bersama sopir," ujar Tarmo.

Hendak Pesta Narkoba di Hotel, 5 Warga Pasar Kliwon Solo Diciduk

Tarmo menyampaikan lokasi kecelakaan sehingga menyebabkan Sumini meninggal itu dipasang pagar dari bambu.

Lokasinya tidak jauh dari tikungan apabila pengendara melaju dari arah Matesih ke Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyoso. Tarmo mengaku sudah mengajukan permohonan pelebaran jalan dan pemasangan pagar pengaman.

"Kami sudah mengajukan lima kali. Pengajuan lisan maupun tertulis. Yang di lokasi bu pala kecelakaan itu tak pogar-pageri bambu. Hla itu jalan PU [milik kabupaten]. Kami berharap pemerintah bisa melebarkan jalan dan memasang pagar pembatas," ungkapnya.

Inilah Wujud Ular Bandotan yang Gigit Tangan Warga Sumberlawang Sragen hingga Melepuh & Menghitam

Tarmo menyampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar sudah meningkatkan kapasitas jalan hingga Dusun Selokajang. Tetapi dari Selokajang hingga Desa Wukirsawit dan Karangsari belum tersentuh. Tarmo berupaya menanyakan kepada Pemkab perihal itu.

"Katanya mau dibangun tahun 2019 atau 2020. Tetapi dana sudah habis untuk penanganan Covid-19. Kalau pemerintah desa jelas tidak mampu membangun. Lagipula kalau nekat [membangun jalan milik kabupaten] bisa menyalahi aturan," tutur dia.

Cara Memanggil Kuntilanak, Berani Coba Nggak?

Hal senada disampaikan Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Maulana Ozar, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi. Kasatlantas menuturkan Polres Karanganyar dengan Pemkab Karanganyar sudah duduk bersama membahas kapasitas jalan di Karanganyar yang dinilai rawan.

"Kami sering melakukan rapat dalam rangka mengurangi angka kecelakaan di Karanganyar. Angka kecelakaan di Karanganyar kan tinggi. Kami berupaya memanggil DPUPR dan Dishub PKP berkaitan dengan pemasangan rambu-rambu agar hati-hati. Sudah pernah dilaksanakan mana jalan yang dianggap rawan. Mungkin harus dipasang pembatas jalan. Itu pernah kami sampaikan. jalan itu kan kecil," tutur Kasatlantas saat dihubungi Solopos.com, Kamis (15/10/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya