SOLOPOS.COM - Jembatan Dungluwak menghubungkan Kecamatan Karangmalang dan Kedawung, Sragen, amblek, Jumat (28/1/2022). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen berencana membangun jembatan darurat di lokasi Jembatan Dungluwak yang ambrol, Jumat (28/1/2022) dinihari. BPBD menyusun rencana anggaran biaya (RAB) untuk jembatan darurat itu.

Sementara Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen sebenarnya sudah menyiapkan detail engineering design (DED) pembangunan jembatan di Mlokolegi, Celep, Kecamatan Kedawung, itu sejak 2019 lalu. Belum sempat DED itu direalisasikan ternyata jembatan itu malah ambrol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Pelaksana BPBD Sragen Agus Cahyono saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (29/1/2022), menyampaikan rencana pembangunan jembatan darurat baru disusun dokumen RAB-nya. Dia mengatakan BPBD sudah menyurvei lokasi dan tinggal merancang model jembatan darurat tersebut.

Baca juga: Ini Detik-Detik 2 Pemotor Terperosok Jembatan Ambrol di Kedawung Sragen

“Kami belum dapat gambaran tentang desain jembatan darurat itu. Yang jelas biayanya diambilkan dari dana belanja tak terduga (BTT). Pengajuan dana BTT itu sesuai dengan kebutuhan di RAB,” kata Agus.

Menunggu RAB dan Gambar

Agus masih menunggu RAB dan gambar jembatannya. Agus bersama timnya sempat mendiskusikan model jembatan darurat itu memungkinkan untuk motor atau bisa untuk kendaraan roda empat.

Sementara Kabid Bina Marga DPU Sragen, Albert Pramono Soesanto, mengungkapkan DPU ternyata sudah membuat DED jembatan Mlokolegi itu pada 2019 tetapi belum ada alokasi anggarannya sampai sekarang. Dia mengatakan belum sempat DED itu terealisasi malah jembatannya ambrol. Dia menerangkan berdasarkan DED itu, kebutuhan dana untuk pembangunan jembatan itu senilai Rp3 miliar.

Baca juga: Pemkab Sragen Tanggung Biaya Pengobatan Korban Jembatan Ambrol

“Dengan dana Rp3 miliar itu, elevasi jembatan dinaikkan dengan mengikuti elevasi jalan. Lebar direncanakan 5 meter dan panjang berdasarkan desain awal 6 meter. Untuk rencana pembangunannya kemungkinan DED itu di-review untuk menyesuaikan kondisi sekarang. Jembatan itu ambrol karena fondasi bawah keropos tergerus air sehingga kondisi fondasinya menggantung,” jelasnya.

Albert menerangkan untuk penanganan jangka pendek akan dilakuan pembersihan bangunan yang ambrol supaya tidak menghambat arus air sungai. Selain itu, ujar dia, akan diupayakan jembatan darurat oleh BPBD.

“Hal itu dilakukan dulu sembari menunggu petunjuk lebih lanjut dari pimpinan untuk perencanaan pembangunan jembatan baru,” jelasnya.

Baca juga: Foto-Foto Jembatan Ambrol, Jalan Penghubung 2 Desa di Sragen Putus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya