SOLOPOS.COM - KRI Nanggala-402 (Antara)

Solopos.com, JAKARTA -- Sejumlah armada dikerahkan untuk mencari kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang. Sudah lebih dari 28 jam kapal selam buatan Jerman itu belum ditemukan sejak hilang para Selasa (20/4/2021) pukul 03.00 WITA di perairan Bali.

"KRI Rigel, kapal khusus dari Singapura, sekarang tambah kapal Markas Bapak KSAL On Board, KRI Dr Soeharso," ujar Kadispenal, Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, kepada wartawan, Kamis (22/4/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dugaan sementara, KRI Nanggala-402 mengalami black out sehingga kapal tidak terkendali dan tidak bisa melaksanakan prosedur kedaruratan. Tangki BBM kapal selam itu juga diduga rusak.

Per pukul 07.36 WIB hari ini, KRI Nanggala-402 belum juga ditemukan. Namun area kapal selam hilang sudah diketahui berdasarkan tumpahan minyak yang ditemukan kemarin.

Baca JugaMeski Bisa Bikin Sendiri, Jumlah Kapal Selam Indonesia Ternyata Kalah Dari Vietnam

Seperti diketahui, dalam kapal selam tersebut ada 53 orang. Diagendakan, kapal selam itu seharusnya melakukan latihan penembakan torpedo hari ini.

"Iya (53 orang), 49, ditambah ada komandan kapal, lainnya ada yang ikut 3 dari arsenalnya," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (21/4/2021).

Optimistis

TNI AL optimis KRI Nanggala-402 dapat ditemukan. "Kita optimis lah, dalam arti kata kita sudah kerahkan semua sumber daya yang ada, peralatan ada. Indonesia juga punya peralatan tersebut, ada KRI Rigel nanti dibantu KRI Soeharso yang akan bawa peralatan untuk mendeteksi bawah laut," ujar Kapuspen TNI Mayjen TNI, Achmad Riad, dalam jumpa pers, Kamis.

TNI AL mengerahkan 5 KRI dan 1 helikopter untuk pencarian KRI Nanggala-402. Beberapa di antaranya sudah bergerak menuju lokasi hilangnya KRI Nanggala-402.

"Sebagai informasi terdapat beberapa KRI yang sudah dikerahkan, KRI Rigel, ada 5 KRI dan 1 helikopter yang melakukan pencarian. KRI Rigel 933 saat ini sudah bergerak yang digunakan pencarian Sriwijaya Air," jelasnya.

Baca Juga: Sederet Fakta-Fakta tentang KRI Nanggala-402, Kapal Selam yang Hilang Kontak

Beberapa peralatan pendukung juga telah disiapkan. Termasuk ambulans hingga hyperbaric chamber untuk membantu proses evakuasi.

"Beberapa peralatan pendukung seperti ambulans MRC mobile, hyperbaric chamber juga disiapkan. Mudah-mudahan apabila ditemukan, salah satu cara menyelamatkan para awak," ungkapnya.

Bantuan Berdatangan

Selain dari TNI AL, KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) dan Basarnas juga menawarkan bantuan untuk pencarian KRI Nanggala-402. "Dari Kepala Basarnas, KNKT juga akan membantu pencarian dengan mengerahkan gabungan BPPT, Basarnas, P3L sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan dengan menggunakan kapal Basarnas jadi akan membawa peralatan," ungkapnya.

Sementara itu, Singapura juga mengerahkan kapal MV Swift Rescue untuk membantu pencarian. Kapal itu diperkirakan akan tiba di lokasi hilangnya kontak KRI Nanggala-402 pada Sabtu (24/4/2021).

"Kemudian juga ada penawaran bantuan pertama dari Singapura berupa kapal Swift Rescue, dan kapal ini penyelamat kapal selam yang mengalami kendala di bawah air. Swift Rescue ini diperkirakan akan tiba di lokasi pada 24 April," kata Kapuspen TNI.

Baca Juga: Kemenhan: Ditemukan Tumpahan Minyak Jejak Kapal Selam KRI Nanggala

Selain dari Singapura, bantuan akan datang dari Malaysia, yang mengerahkan kapal MV Mega Bakti. Kapal milik Basarnas nanti juga ikut dalam operasi pencarian.

"Malaysia juga menawarkan kapal rescue MV Mega Bakti, yang akan tiba 26 April. KNKT juga akan membantu pencarian dengan mengerahkan gabungan BPPT dan Basarnas, dengan menggunakan kapal Basarnas," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya