SOLOPOS.COM - Loji Kluntung di Cepu, Kabupaten Blora (Sumber: Detik.com)

Solopos.com, BLORA — Selain memiliki lahan hutan yang luas, Kabupaten Blora juga memiliki peninggalan berupa bangunan-bangunan era kolonial Belanda. Salah satunya bangunan rumah di Kompleks Perumahan PPSDM Migas di Kelurahan Ngelo, Kecamatan Cepu. Rumah tersebut dikenal sebagai Loji Kluntung yang dikenal anti peluru dan bom.

Mengutip dari Detik.com, Kamis (19/8/2021), kata loji adalah penamaan tradisional untuk bangunan rumah besar peninggalan era kolonial. Sedangkan penyebutan ‘kluntung’ karena bentuk bangunannya yang unik seperti digulung (kluntung dalam Bahasa Jawa artinya gulung)

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Koordinator Forum Peduli Sejarah Budaya Blora (FPSBB) wilayah Cepu, Joko Purnomo, mengatakan saat itu perusahaan migas Belanda yang beroperasi di Cepu adalah Dortsche Petroleum Maatschappij (DPM) pada tahun 1886-1942 dan pihak perusahaan banyak mendatangkan pekerja dari Belanda dan menempati perumahan tersebut.

Baca Juga : Stasiun Blora, Saksi Bisu Majunya Sumur Kota Minyak

Joko juga menjelaskan bahwa dulu ada 8 loji beratap kluntung tersebut dan semuanya berderetan. Setiap loji ada namanya sendiri-sendiri dan sekarang hanya ada satu yang tersisa di Jalan Mutiara No 2, Kelurahan Ngelo. Hilangnya 7 loji lainnya ini disebabkan karena usia bangunan yang sudah semakin tua.

Loji Kluntung ini dari atap hingga dinding terbuat dari seng yang didatangkan langsung dari Belanda. Bentuk sengnya memang melengkung hingga berbentuk setengah lingkaran. Bentuk atap setengah lingkaran tersebut diduga merupakan penanda khusus. Di masa perang, ada perjanjian bahwa area penghasil minyak tidak boleh dirusak atau dibom dari udara.

Bentuk rumah ini jika dilihat dari atas pesawat terlihat seperti tangka minyak dan Joko menjelaskan bahwa bentuk rumah itu dikamuflasekan sesauai dengan perjanjian di masa perang tersebut agar rumah loji ini tidak dibom dari udara.

Baca Juga: Baliho Politisi Diprotes Warga Blora, Elite Parpol Tanggapi Santai

Bahkan saat perebutan kekuasaan antara Belanda dan Jepang di Indonesia, warga Belanda yang masih berada di Blora menggunakan rumah loji tersebut sebagai tempat perlindungan perang karena mereka yakin berada di rumah loji akan aman dari serangan bom udara.

Kondisi Loji Kluntung saat in sangat tidak terawat dan kondisinya merana karena sudah tidak ditempati. Joko menjelaskan bahwa bangunan ini masih milik perorangan dan bukan aset dari PPSDM. Setelah era kemerdekaan, perusahaan migas negara menyediakan rumah dinas untuk kepala seksi dan kepala bidang. Setelah lama menempati, mereka tidak mau pindah namun membelinya sehingga menjadi milik perorangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya