SOLOPOS.COM - Pengamat politik UNS Solo, Agus Riewanto. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum (FH) UNS Solo menyiapkan tujuh advokat profesional untuk mendampingi NFM, 22, dan FPJ, 22. Keduanya adalah tersangka kasus dugaan tindak kekerasan yang menyebabkan meninggalnya Gilang Endi Saputra saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS Solo.

Seperti diketahui Polresta Solo pada Jumat (5/11/2021) telah menetapkan dua tersangka dalam kasus yang menyita perhatian masyarakat Soloraya dalam dua pekan terakhir ini. Tersangka NFM dan FPJ disangka secara bersama-sama melakukan tindak kekerasan terhadap korban yang menyebabkan korban meninggal dunia pada Minggu (24/10/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami sudah siapkan tujuh advokat profesional untuk mendampingi tersangka dalam proses pengadilan. Mereka ada yang dari UNS, ada yang dari luar UNS,” terang Ketua Tim Pendampingan Hukum UNS Solo untuk tersangka NFM dan FPJ, Agus Riewanto, Sabtu (6/11/2021).

Eks Komisioner KPU Sragen itu juga merupakan Direktur LKBH FH UNS.

Baca Juga: 2 Tersangka Penganiaya Gilang Endi saat Diklat Menwa UNS Solo Ditahan!

Menurut dia pendampingan hukum terhadap dua tersangka yang saat ini berjalan dilakukan oleh seluruh anggota LKBH FH UNS yang berjumlah 21 orang. Di luar itu, pihaknya telah menyiapkan tujuh pengacara untuk proses persidangan.

“Untuk pendampingan saat ini ya oleh seluruh pengurus LKBH FH UNS, tidak hanya saya,” sambung Agus.

Ihwal proses penyidikan oleh aparat Satreskrim Polresta Solo sejauh ini, dia enggan berkomentar. Sebab sudah ada Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang menjadi acuan. Dia juga tidak mau berkomentar terkait desakan agar Menwa UNS dibubarkan dengan alasan tidak menjadi bidang tugas yang diemban saat ini.

“Itu ranah yang berbeda dari tim kami. Kalau saya kan tim hukum. Total ada empat tim yang diberi tugas, yakni tim hukum, tim psikologis, tim evaluasi penyelenggaraan kegiatan di kampus, dan tim kesehatan,” urai dia.

Baca Juga: Kasus Diksar Menwa, UNS Solo: Kedepankan Asas Praduga Tak Bersalah

Terkait kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus meninggalnya Gilang, Agus menilai itu bisa terjadi. Sebab proses penyidikan masih terus berjalan kendati sudah ada dua tersangka.

“Mungkin saja, kan masih ada proses pemeriksaan berikutnya. Mungkin saja bertambah, kami gak tahu, itu kewenangan polisi. Tugas kami kan membantu proses ini supaya penegakan hukum bisa berlangsung dengan baik,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya