SOLOPOS.COM - Tangkapan layar Webinar Electrifying Agriculture dan UMKM di Masa Pandemi yang disiarkan di Youtube SoloposTV, Jumat (19/11/2021).

Solopos.com, SOLO — Ketersediaan atau suplai tenaga listrik di Jawa Tengah (Jateng) dilaporkan telah melebihi kebutuhan atau over supply sebesar 25,9 persen. Melimpahnya ketersediaan tenaga listrik itu harus bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai aktivitas produktif.

Apalagi berdasarkan data Dinas ESDM Jateng diketahui konsumsi listrik masyarakat hingga saat ini masih didominasi oleh kelompok rumah tangga. Perlu dorongan dan ekspansi agar aktivitas produktif masyarakat dapat memanfaatkan potensi tenaga listrik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian benang merah Webinar Electrifying Agriculture dan UMKM di Masa Pandemi yang menghadirkan pembicara kunci Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko serta General Manager (GM) PLN UID Jateng dan Jogjakarta, M. Irwansyah Putra.

Baca juga PLN Dorong 269 UMK Go Digital Lewat TJSL Fest 2021

Turut menjadi pembicara dalam webinar yang berlangsung Jumat (19/11/2021), Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dan Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Karanganyar, Siti Maisyaroch. Acara itu juga disiarkan secara langsung melalui Youtube dan IG Solopos.

“Kalau 20 tahun silam programnya listrik masuk desa, sekarang listrik masuk sawah, kandang ternak, kawasan nelayan dan daerah pelosok. Kualitas penyediaan listrik Jateng cukup baik, 7.200 megawatt, sedangkan beban puncak 4.000an megawatt,” tutur Sujarwanto.

Kelebihan suplai tenaga listrik Jateng hingga 25,9 persen menurut dia sangat potensial untuk dimanfaatkan masyarakat. Berdasarkan indikator pemakaian atau tingkat konsumsi listrik per kapita di Jateng, diharapkan sektor-sektor produktif semakin bertumbuh.

“Kami ingin para petani dan UMKM pakai listrik. Mobil juga jangan lagi pakai bensin, tapi pakai listrik. Termasuk aktivitas memasak di dapur bisa pakai kompor induksi yang berbasis tenaga listrik. Jadi sebuah gerakan konsumsi listrik yang besar-besaran,” urai dia.

Baca juga: Terra Drone Trinity F90+Garap Inspeksi Jalur Transmisi PLN

Khusus di sektor pertanian, Sujarwanto menjelaskan luas lahan lestari di Jateng lebih dari satu juta hektare. Lahan tersebut harus tercukupi airnya agar tetap produktif. Sedangkan jumlah petani pemilik lahan yang tersebar di Jateng mencapai 2,88 juta orang.

Jumlah itu belum termasuk buruh tani atau non pemilik lahan pertanian. Keberadaan lahan pertanian yang sangat luas dan banyaknya petani di dalamnya, menurut Sujarwanto, potensial didorong untuk memanfaatkan tenaga listrik yang berlimpah di wilayah Jateng.

Mengurangi Biaya Produksi

Begitu juga di sektor UMKM Jateng yang mencapai empat juta unit. Konsumsi listrik kelompok ini dinilai masih potensial ditingkatkan. “Bisa diarahkan ke penggunaan listrik karena bisa meningkatkan tingkat produktivitas dan mengurangi biaya produksi,” imbuh dia.

Penjelasan senada disampaikan General Manager (GM) PLN UID Jateng dan Jogjakarta, M. Irwansyah Putra. Menurut dia dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan Jateng akan mendapatkan tambahan tenaga listrik 5.000 megawatt yang harus dimanfaatkan.

“Ini energi yang perlu kita manfaatkan. Karena Jateng sekarang tak melihat rasio elektrifikasi. Jateng sudah mengukur dari pemakaian rata-rata per kapita yang terpakai, bukan lagi tolok ukur dengan rasio elektrifikasi. Ini terobosan, tiga langkah maju,” terang dia.

Baca juga: Pemkab Karanganyar Gelar Pameran Produk Unggulan

Untuk mendongkrak pemakaian listrik di Jateng menurut Irwansyah dilakukan dengan pendekatan intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan dengan meningkatkan pemakaian para pelanggan agar lebih produktif agar taraf hidup bisa meningkat.

Sedangkan ekstensifikasi dilakukan dengan melihat peluang di kalangan masyarakat pengguna mesin diesel. Bagaimana caranya agar mereka bisa beralih ke energi listrik. Dengan inovasi yang dilakukan oleh PT PLN bagaimana bisa memberikan kemudahan masyarakat.

“Maka electrifying agriculture ini ditumbuhkembangkan, bagaimana meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah. Bukan hanya listrik masuk desa. Tapi sekarang lebih kepada listrik masuk ke sawah, terjangkau dan andal di berbagai sektor,” sambung dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya