SOLOPOS.COM - Denny Caknan. (Instagram-@denny_caknan)

Solopos.com, SOLO – Penggemar Denny Caknan pasti tidak akan melewatkan lagu terbarunya berjudul Tanpo Tresnamu. Single dari penyanyi asal Ngawi ini sukses membuat lebih dari 20 juta orang yang mendengar Tanpo Tresnamu ambyar.

Nama Denny Caknan melambung setelah lagu Kartonyono Medot Janji miliknya viral. Bahkan baru-baru ini, Denny menjadi teman duet Tiara untuk menyanyikan lagu ini di ajang Indonesia Idol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia kerap menciptakan lagu dengan lirik bahasa jawa tetapi makna yang disampaikan selalu mengena di hati para pendengarnya. Seperti lagu Tanpo Tresnamu ini.

Lagu milik pria bernama lengkap Denny Setiawan bercerita tentang cinta yang tidak direstui. Video klip Tanpo Tresnamu sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut Danny sebagai seorang ojek online sedang memadu kasih dengan seorang wanita.

Namun, seperti lagu-lagu Denny sebelumnya yang selalu sad ending, hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua dari kekasihnya. Bahkan ia sempat dimarahi oleh ibu sang kekasih.

Banyak orang yang mengaku lagu Denny mirip dengan masalah mereka. Orang tua kekasih yang tidak setuju dengan alasan khawatir dengan masa depan anaknya jika bersama dengan orang yang belum sukses.

Berikut Lirik Lagu dari Denny Caknan berjudul Tanpo Tresnamu :

biyen seneng bareng karo kowe
(dulu senang bersama denganmu)
biyen susah tetep karo kowe
(dulu susah tetap denganmu)

saiki wes bedo, kowe ro wong liyo
(sekarang sudah berbeda, kamu dengan orang lain)
ngambyarno ngimpiku nyanding sliramu
(menghancurkan mimpiku bersanding denganmu)

opo kudu pasrah kahanane
(apa harus pasrah (dengan) keadaannya)
kudu nrimo karo putusane
(harus menerima dengan keputusannya)

sak tenane ati iki ora lilo
(sebenarnya hati ini tidak rela)
yen nyawang sliramu nyanding wong liyo
(jika melihat dirimu bersanding dengan orang lain)

segampang kuwi caramu ngapusi roso atimu
(segampang itu caramu membohongi rasa (di) hatimu)
saiki aku dewe neng kene, ming sepi tanpo tresnamu
(sekarang aku sendiri di sini, hanya sepi tanpa cintamu)

biyen seneng bareng karo kowe
(dulu senang bersama denganmu)
biyen susah tetep karo kowe
(dulu susah tetap denganmu)

saiki wes bedo, kowe ro wong liyo
(sekarang sudah berbeda, kamu dengan orang lain)
ngambyarno ngimpiku nyanding sliramu
(menghancurkan mimpiku bersanding denganmu)

opo kudu pasrah kahanane
(apa harus pasrah (dengan) keadaannya)
kudu nrimo karo putusane
(harus menerima dengan keputusannya)

sak tenane ati iki ora lilo
(sebenarnya hati ini tidak rela)
yen nyawang sliramu nyanding wong liyo
(jika melihat dirimu bersanding dengan orang lain)

segampang kuwi caramu ngapusi roso atimu
(segampang itu caramu membohongi rasa (di) hatimu)
saiki aku dewe neng kene, ming sepi tanpo tresnamu
(sekarang aku sendiri di sini, hanya sepi tanpa cintamu)

kepiye maneh caraku nglalekno esem guyumu
(bagaimana lagi caraku melupakan senyum tawamu)
saiki aku dewe neng kene, ming sepi tanpo tresnamu
(sekarang aku sendiri di sini, hanya sepi tanpa cintamu)

saiki aku dewe neng kene, ming sepi tanpo tresnamu
(sekarang aku sendiri di sini, hanya sepi tanpa cintamu)
ming sepi tanpo tresnamu
(hanya sepi tanpa cintamu)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya