SOLOPOS.COM - Petugas ber-APD mengarahkan warga terpapar Covid-19 masuk ke GOR Gelarsena Klaten, Sabtu (24/7/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Tim gabungan per Jumat (23/7/2021) melakukan penjemputan warga Klaten yang dinyatakan positif Covid-19 berusia muda dan tergolong orang tanpa gejala (OTG) menuju lokasi karantina terpusat di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

Upaya penjemputan warga terpapar Covid-19 di Klaten oleh tim yang terdiri atas bidan desa/tim medis, kepala desa (kades), camat, dan kapolsek/danramil itu bukan tanpa perjuangan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Camat Juwiring, Herlambang Jaka Santosa, mengungkap sebelum dijemput, bidan desa memberikan pendekatan persuasif ke warga yang terpapar virus corona agar bersedia menempati tempat isoman terpusat, baik tingkat provinsi, kabupaten, atau pun kecamatan.

“Kami lakukan tiga pendekatan, yakni melalui keluarganya, bidan desa, dan kepala desa (kades). Kami yakinkan yang ingin ke [lokasi isolasi terpusat Asrama Haji] Donohudan bahwa semuanya terjamin di sana. Di sana itu ngibadah [agar lekas sembuh]. Kami telah mengirim dua orang kemarin dan dua orang hari ini. Alhamdulilah, ada kesadaran diri dari yang bersangkutan. Dalam penjemputan itu, TNI/Polri mendampingi. Kami selalu besarkan hati mereka agar cepat sembuh,” kata Herlambang, Sabtu (24/7/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Malam-Malam Kapolres dan Dandim Klaten Antarkan Bantuan ke Rumah Warga Terdampak Pandemi

Pada Jumat-Sabtu (23-24/7/2021), tim Satgas PP Covid-19 Klaten mengoptimalkan tempat isoman tingkat Provinsi Jateng, yakni di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Selama dua hari itu, sebanyak 102 pasien Covid-19 yang berusia muda dan orang tanpa gejala (OTG) telah dievakuasi ke Donohudan. Rinciannya, hari pertama mengirim 52 orang dan hari kedua mengirim 50 orang.

“Kalau di tempat isoman terpusat itu semuanya terpantau. Fasilitasnya juga komplet. Semuanya dijamin. Ada aktivitas olahraga, siraman rohani, suplai makanan terpenuhi, dan lainnya. Itu diharapkan dapat mempercepat pasien Covid-19 segera sembuh. Semua pasien Covid-19 baru yang dikirim ke tempat isoman terpusat merupakan hasil pendekatan yang dilakukan tingkat kecamatan [tim Satgas PP Covid-19 tingkat kecamatan],” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo.

Menekan Ledakan Kasus

Penjemputan terhadap pasien positif Covid-19 di Klaten merupakan tindak lanjut penerapan manajemen kontingensi oleh Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, saat berkunjung ke Mapolres Klaten, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: Kurang dari Sebulan, 1.337 Jenazah di Klaten Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19

Melihat masih banyaknya penambahan kasus Covid-19 dan angka kematian karena terpapar virus corona di Klaten mengakibatkan Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro turun tangan mencegah ledakan kasus di Klaten di tengah PPKM Level 4.

Total aparat keamanan yang diterjunkan guna mendukung penjemputan pasien Covid-19 mencapai 500 orang. Penjemputan pasien Covid-19 agar bersedia menempati tempat isoman terpusat tingkat provinsi, kabupaten, hingga kecamatan merupakan ikhtiar tim Satgas PP Covid-19 Klaten dan jajaran Polda Jateng serta Kodam IV/Diponegoro menekan ledakan kasus Covid-19 di Klaten.

Kasus aktif Covid-19 di Klaten yang hampir menyentuh 5.000 orang dinilai perlu dikendalikan. Meski angka sembuh di Klaten tinggi, namun angka penambahan kasus baru dan kasus kematian juga tinggi. Hasil analisis tim Satgas PP Covid-19 di Klaten menyebutkan masih tingginya kasus Covid-19 didominasi dari klaster keluarga.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Klaten Meroket, Penanganannya Disamakan dengan Kudus

Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, mengatakan keberadaan aparat keamanan hanya bersifat mendampingi tim Satgas PP Covid-19 tingkat kecamatan yang bertugas menjemput pasien agar bersedia menjalani isoman di tempat isoman terpusat, baik di tingkat provinsi, kabupaten, dan kecamatan.

“Analisis kami, masih banyaknya kasus Covid-19 di Klaten karena banyak dari klaster keluarga. Sehingga, yang sehat dan yang sakit harus dipisahkan. Sehingga, perlu dilakukan penjemputan,” katanya.

Petugas Ber-APD Lengkap

Sementara itu, pada Sabtu ambulans yang menjemput pasien Covid-19 masuk ke kompleks GOR Gelarsena Klaten. Pengemudi mobil ber-APD lengkap segera mengarahkan ambulansnya ke pintu samping bagian barat GOR Gelarsena.

Baca juga: Klaten Kirim 50 Pasien Positif Covid-19 ke Asrama Haji Donohudan

Sejurus kemudian, driver dan seorang petugas ber-APD lainnya turun menemui petugas pencatat di depan pintu masuk GOR di sebelah barat. Di kesempatan itu, turut disertakan beberapa carik kertas berisi tentang identitas dan hasil tes swab positif Covid-19 dari warga yang masih berada di mobil ambulans berpelat nomor AD 8077 AC.

“Ini dari Manisrenggo. Ada dua orang. Perempuan semua,” kata salah seorang petugas penjemput pasien Covid-19 Kecamatan Manisrenggo ke petugas pencatat di tempat isolasi mandiri terpusat tingkat Kabupaten Klaten di GOR Gelarsena Klaten.

Setelah dicek berkas administrasi, petugas ber-APD lengkap membuka pintu mobil ambulans. Dari balik pintu tersebut, keluar dua perempuan menuju ke GOR Gelarsena Klaten.

“Silakan bu. Di sini treatment lengkap, dokter lengkap, fasilitas lengkap,” kata Kasatsabhara Polres Klaten, AKP Anggono, yang juga ber-APD lengkap di depan pintu masuk bagian barat GOR Gelarsena Klaten.

Baca juga: Tempat Isoman Terpusat di Klaten Terisi Tapi Belum Maksimal, Polisi Siap-Siap Jemput Pasien Covid-19

Penanggung jawab tempat isoman terpusat di GOR Gelarsena Klaten, Tuti Nurharyanti, mengatakan hingga Sabtu (24/7/2021) terdapat 25 pasien positif yang menjalani isoman di tempat isoman terpusat setempat. Dari jumlah itu, sudah terdapat tiga orang yang sudah sembuh. Masing-masing berasal dari Kalikotes, Kebonarum, dan Cawas.

“Aktivitas yang isoman di sini setiap pagi olahraga dan berjemur. Lalu membersihkan kamarnya sendiri. Bagi yang laki-laki dilarang merokok karena merokok dapat menghambat penyembuhan,” katanya.



Dijamin Tiga Kali Sehari

Di singgung lamanya menjalani isoman terpusat di GOR Gelarsena Klaten, Tuti Nurharyanti mengatakan selama 10 hari bagi pasien Covid-19 tanpa gejala.

Baca juga: Warga Positif Covid-19 Mulai Berdatangan Ke GOR Gelarsena Klaten

“Jika ditemukan ada yang bergejala selama 10 hari plus tiga hari. Suplai makanan di sini dijamin tiga kali dalam sehari. Bagi anggota keluarga dilarang menjenguk secara langsung. Kalau rindu dengan anggota keluarga, pasien Covid-19 dipersilakan menelepon dengan HP-nya masing-masing. Kami menyediakan wifi gratis di sini,” katanya.

Pada kesempatan sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan kondisi Kabupaten Bersinar masih kondusif selama PPKM Level 4. Penjemputan pasien Covid-19 yang berusia muda dan tanpa gejala semata-mata ditujukan untuk menekan persebaran Covid-19 di Klaten.

“Ini untuk memutus mata rantai Covid-19. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan jangan panik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya