SOLOPOS.COM - Pelatih Arsenal, Arsene Wenger. dok. (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, LONDON – Kapten Arsenal, Mikel Arteta, mengaku tak pernah melihat manajer timnya, Arsene Wenger, begitu murka seperti saat jeda babak pertama kala timnya dipermalukan Liverpool 1-5 di Anfield, Sabtu (8/2/2013) malam WIB.

Arsenal harus tertinggal empat gol tanpa balas di 20 menit pertama. Namun, setelah merasakan kemarahan Wenger, The Gunners, julukan Arsenal, pun mulai menunjukkan performa membaik setelah digelontor dua gol dari Martin Skretl, Raheem Sterling dan Daniel Sturridge.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Manajer sangat kecewa di babak pertama, wajar karena itu tidak cukup bagus bagi klub ini,” ujar Arteta, seperti dilansir Reuters, Senin (10/2/2014).

“Itu kemarahan terbesar yang pernah saya saksikan.”

Di babak kedua, sayangnya Arsenal kembali kebobolan lewat gol kedua Sterling. Namun, The Gunners akhirnya mampu memperkecil ketertinggalan lewat penalti Arteta di menit ke-69.

Kekalahan telak itu membuat Arsenal tergelincir ke urutan kedua klasemen Liga Premier, satu poin di belakang Chelsea, yang mengalahkan Newcastle United 3-0. Meski demikian, Arteta tetap yakin timnya mampu bangkit dan tetap berada dalam jalur perburuan gelar Liga Premier musim ini.

Arteta menyoroti kekalahan menyakitkan timnya dari Manchester City 3-6, beberapa waktu lalu. Setelah hasil mengecewakan itu, timnya mampu meraih enam kemenangan dalam delapan laga beruntun, sebelum dihentikan Liverpool.

“Kami sudah mengalami dua krisis besar,” ujar eks gelandang Everton itu.

“Saya rasa kekalahan dari Manchester United adalah pertandingan yang berbeda dari ini, tapi City dan yang satu ini sangat sulit diterima. Kami harus bereaksi karena tak ada yang bisa kami lakukan saat ini.”

Sementara itu, Wenger tak menyalahkan buruknya lini depannya, hanya saja performa skuat penyerangnya tak cukup bagus.

“Kami lemah dalam setiap aspek penting saat bermain di level tertinggi, konsentrasi, kekuatan dalam memberi tantangan dan naïf,” ujar Wenger kepada media Prancis.

“Jadi dari saat itu adalah mustahil memenangi laga, saat Anda bermain di level itu.”

Wenger juga membela playmaker Mesut Ozil, yang banjir kritik seusai laga, karena dinilai tak memiliki greget di lini tengah.

“Sulit untuk mengkritisi performa individu. Itu akan tidak adil karena tak seorang pun benar-benar bermain baik.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya