SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo, Syah Roni (kanan), meluapkan kegembiraan bersama rekan timnya seusai mencetak gol ke gawang Semen Padang dalam pertandingan persahabatan di Stadion Manahan, Solo, Kamis (5/3/2020). (Solopos/M. Ferri Setiawan)

Solopos.com, SOLO — Persis Solo mendorong ada kajian komprehensif mengenai penyesuaian kontrak pemain apabila kompetisi Liga 2 2020 dilanjutkan bulan Oktober.

Hal tersebut dinilai penting agar tidak ada masalah soal skema penggajian pemain di kemudian hari. Persis juga mendorong adanya payung hukum terkait pembayaran gaji.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Opsi PSSI menggelar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada Oktober memang membuat gaji pemain dari Juli sampai September belum jelas. Hingga kini PSSI belum menurunkan ketentuan penggajian pemain dalam periode jeda kompetisi tersebut.

Ratusan Orang Salat Jumat di Masjid Agung Al Aqsha Klaten

Ekspedisi Mudik 2024

Diketahui, Surat Keputusan (SK) PSSI bernomor SKEP/48/III/2020 yang lalu hanya mengatur soal ketentuan penggajian pemain pada Maret sampai Juni 2020. Dalam aturan itu PSSI mempersilakan klub menggaji pemain maksimal 25% dari nilai kontrak.

“Dengan rencana kompetisi jalan lagi bulan Oktober, bagaimana regulasi pembayaran gaji bulan Juli sampai September?,” ujar Manajer Persis, Hari Purnomo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (5/6/2020).

Pihaknya mengatakan hampir semua klub Liga 2 mempertanyakan ihwal mekanisme penggajian tersebut dalam rapat virtual beberapa hari lalu. Selain masalah kejelasan gaji di periode Juli-September, Persis mendorong adanya renegosiasi kontrak dengan pemain.

New Normal Sektor Penerbangan, Garuda Indonesia Minta Tarif Naik

Hari beralasan kontrak yang telah diberikan di awal musim merupakan asumsi apabila pemain tampil di kompetisi penuh. Sementara jika Liga 2 2020 dilanjutkan, PSSI berencana hanya akan menggelar home tournament.

Persis Solo mendorong kajian yang detail dan komprehensif agar permasalahan gaji dan kontrak tak jadi problem di kemudian hari. “Harus jelas juga payung hukumnya,” imbuh Hari Purnomo.

Digodok

PSSI bersama Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) dikabarkan tengah menggodok penyesuaian gaji penggawa tim di tengah pandemi. Selain menyusun formula penggajian Juli-September, APPI mendesak PSSI menyelesaikan perselisihan yang terjadi akibat SK pemotongan gaji sebesar 75% sebelum kompetisi dimulai.

Viral! Ketahuan Jambret di Kartasura Sukoharjo, Lelaki Ini Dihakimi Warga

Dalam sebuah kesempatan, Pelatih Persis Solo, Salahudin, mengaku siap menerima perubahan nilai kontrak apabila kompetisi Liga 2 2020 diputuskan berlanjut. Revisi kontrak dianggap menjadi salah satu alternatif untuk menjaga finansial klub jika kompetisi bergulir kembali.

“Misal kompetisi lanjut tanpa penonton dan ada penyesuaian kontrak, ya kami maklum. Mau gimana lagi? Klub sudah kehilangan banyak pemasukan. Saya rasa pemain juga bakal menerima,” ujar Salahudin beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya