SOLOPOS.COM - Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane. (Reuters / Issei Kato)

Liga Champions akan menyajikan duel Juventus vs Real Madrid di final.

Solopos.com, MADRID — Sekitar 19 tahun lalu, tepatnya 20 Mei 1998, Juventus melangkahkan kaki di final Liga Champions di Amsterdam Arena. Dengan materi bertabur bintang seperti Angelo Peruzzi, Alessandro Del Piero hingga Zinedine Zidane, Juve lebih diunggulkan merebut trofi melawan Real Madrid, finalis lain saat itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun kenyataan justru berkata sebaliknya. Nyonya Tua, julukan Juve, takluk lewat gol semata wayang Predrag Mijatovic di menit ke-66. Nyonya Tua pun harus memendam kesedihan mendalam setelah tahun sebelumnya mereka juga kalah di final kontra Borussia Dortmund.

Hampir dua dasawarsa berselang, Juventus kembali bersua Madrid di final Liga Champions. Dua tim unggulan ini akan bertemu di National Stadium of Wales, Cardiff, pada 4 Juni 2017. Gonzalo Higuain dkk. lolos ke babak pamungkas setelah membekuk AS Monaco dengan agregat 4-1, sedangkan Madrid memastikan satu tiket final seusai membungkam Atletico Madrid dengan agregat 4-2.

Pelatih Madrid, Zinedine Zidane, dipastikan menjadi figur yang paling emosional jelang laga final. Tak mampu mempersembahkan trofi bagi Juve 19 tahun silam, kini dia dituntut mempersembahkan gelar serupa bagi tim yang dia latih, Real Madrid. Celakanya, Zidane berpotensi kembali menyakiti Juve mengingat sejarah Madrid yang amat digdaya di final kompetisi Eropa.

Dari 14 final yang telah dijalani, Los Blancos keluar sebagai juara 11 kali setelah membekuk lawan-lawannya. Hanya Benfica, Inter Milan dan Liverpool yang pernah mempermalukan Madrid di babak pamungkas. Kekalahan terakhir Madrid di final Liga Champions pun terjadi 36 tahun lalu saat melawan Liverpool. Setelah itu Los Merengues, julukan lain Madrid, sukses menyapu bersih lima final selanjutnya dengan titel juara.

Sebaliknya, Juve lebih sering bernasib sial ketika memasuki babak penentuan. Nyonya Tua hanya mampu meraih dua gelar juara dari enam kesempatan tampil di final Liga Champions. Terbaru, Juve dipermalukan Barcelona 1-3 dalam final tahun 2015. Melihat fakta tersebut, Zidane tetap enggan meremehkan Juve, tim yang membesarkannya sebagai pemain.

“Jelas tidak,” ujarnya saat ditanya apakah Madrid menjadi favorit di final kali ini, dilansir Bleacher Report, Kamis (11/5/2017).

Zidane mengatakan akan sangat sulit mencetak gol melawan Juve yang memiliki pertahanan sangat kuat. Di sisi lain, dia merasa spesial lantaran bisa bertemu tim yang mengorbitkannya itu di babak final Liga Champions. Zizou bermain untuk Juve tahun 1996 sampai 2001 sebelum mencetak rekor transfer terbesar saat pindah ke Madrid.

“Saya menjadi lelaki dan pemain yang lebih baik di Juve. Melawan Juve di final tentu spesial. Saya masih menyimpan Juventus di hati saya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya