Liga Champions 2015/2016 bakal menyajikan duel Real Madrid vs Atletico Madrid id babak final.
Solopos.com, MADRID — Pahlawan dalam laga final tidak melulu berasal dari pemain yang berposisi sebagai penyerang. Terkadang, barisan bek bisa ikut menjadi penentu tim mereka meraih gelar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Tengok saja final Liga Champions antara Real Madrid versus Atletico Madrid di Lisbon, Portugal, dua tahun lalu. El Real tidak akan menggapai la decima di Liga Champions seandainya bek sentral mereka, Sergio Ramos, tidak mencetak gol penyama kedudukan 1-1 di menit ke-90+3’. Padahal, Madrid sudah di bibir jurang kekalahan setelah tertinggal gol Diego Godin sejak menit ke-36.
Gol Ramos akhirnya memaksa pertandingan di partai puncak tersebut dilanjutkan lewat perpanjangan waktu. El Real menyundahi duel melawan rival sekota mereka dengan skor 4-1 untuk menggenggam trofi ke-10 di kompetisi sepak bola antarklub paling top Eropa ini. Ramos yang menjadi hero Madrid dua tahun lalu itu membandingkan perasaan luarbiasanya mencetak gol penyama kedudukan di waktu kritis untuk meraih trofi Liga Champions perdananya seperti seseorang yang melewati malam pertama.
“Kali pertama, itu seperti ketika Anda bercinta. Anda selalu mengingatnya, namun Anda bisa lebih baik lagi [untuk selanjutnya] karena kita biasanya selalu berantakan saat melakukan kali pertama. Jadi, pertama itu spesial, namun saya ambisius dan optimistis, serta saya ingin membuat daftar riwayatku lebih banyak trofi lagi,” jelas Ramos, seperti dilansir Dailymail.co.uk, Rabu (25/5/2016).
Apakah Ramos bisa mengulang aksi heroik dua tahun silam ketika Madrid kembali dipertemukan dengan Atletico pada final Liga Champions musim ini di San Siro, Milan, Minggu (29/5/2016) dini hari WIB nanti? Los Blancos, julukan Madrid, memang memiliki sederet trio penyerang hebat yakni Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo (BBC). Namun peran Ramos tidak kalah vital untuk membawa Los Blancos menembus partai puncak musim ini.
Banyak yang menyanjung pertahanan Atleti menjelang final di San Siro. Tapi sepertinya orang-orang lupa Los Blancos juga memiliki benteng kokoh di belakang. Terbukti, El Real hanya kebobolan lima gol dalam 12 laga di Liga Champions musim ini. Barisan belakang Madrid itu tidak akan setangguh sekarang apabila tidak memiliki Ramos dan Pepe yang berduet di jantung pertahanan.
Di luar kartu merah yang sering mereka peroleh, Ramos dan Pepe layak masuk jajaran bek sentral terbaik Eropa. Dailymail menyebut Ramos dan Pepe sebagai terrible twins alias si kembar maut yang bisa menyulitkan Atleti di San Siro nanti.
Ramos menyebut Antonio Griezmann sebagai penyerang Atletico yang paling dia waspadai di San Siro nanti. Itu sangat beralasan karena Griezmann telah mencetak 32 gol dalam 53 laga di semua kompetisi musim ini. Griezmann juga menjadi pencetak gol semata wayang ketika Madrid tumbang 0-1 di Santiago Bernabeu pada Liga Primera, Februari 2016 lalu.
“Jika Anda tanyakan satu nama [yang membahayakan] menurutku Griezmann, dia pemain hebat,” ujar Ramos.
Sejak takluk dari El Real di final Liga Champions 2014, Atletico memperbaiki rekor pertemuan mereka pad Derby Madrileno. Los Rojiblancos, julukan Atletico, hanya menelan sekali kekalahan dalam 10 duel melawan rival sekota mereka itu di semua kompetisi.
Jangan lupa, Atletico juga memiliki duet maut di barisan belakang, Diego Godin dan Jose Gimenez. Godin belum bisa tidur nyenyak apabila mengingat kekalahan menyakitkan timnya dari El Real di partai puncak dua tahun silam. Padahal kemenangan Atletico sudah ada di depan mata sampai akhirnya gol Godin di babak pertama disamakan Ramos pada injurytime babak kedua. “Sulit melupakan final itu, semua pemain ingin mewujudkannya untuk sampai final dan menang,” jelas Godin, seperti dilansir Uefa.com.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
