SOLOPOS.COM - Persebi Boyolali (Istimewa)

Liga 3 diwarnai dengan Persebi Boyolali yang dihukum PSSI Jateng.

Solopos.com, BOYOLALI — Persebi Boyolali mengadu pada Ketua PSSI, Edy Rahmayadi, terkait sanksi kalah walk out (WO) 0-3 dari Persis Gotong Royong (GR) dalam laga di Stadion Pandan Arang, 23 Juli 2017. Keputusan itu ditempuh lantaran Persebi pesimistis Asprov PSSI Jawa Tengah (Jateng) bakal menanggapi permohonan banding mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Laskar Pandan Arang, julukan Persebi, mengajukan banding terhadap keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Jateng yang menyatakan mereka kalah WO serta dilarang tampil di kandang sendiri dalam tiga pertandingan mendatang. Dalam keputusan bernomor 20/KD/PSSI-JTG/VII/2017 itu, Persebi dianggap tidak mengindahkan sikap sportif, respek dan fair play karena gagal melaksanakan pertandingan.

“Kami sudah melayangkan surat ke Ketua PSSI Senin [31/7/2017] kemarin. Kenapa langsung Ketua PSSI? Kami tidak yakin kalau PSSI Jateng akan menanggapi banding kami,” ujar Manajer Persebi, Sunarno, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (4/8/2017).

Sunarno mengaku membeberkan kronologis pembatalan laga Persebi melawan Persis GR yang berujung pada sanksi WO pada tim mereka. Menurut Sunarno, Komdis membuat keputusan berat sebelah karena mengabaikan sejumlah fakta lapangan seperti timnya hadir di stadion dan tidak ada potensi kericuhan.

Saat itu pengawas pertandingan (PP) memutuskan menunda pertandingan karena aparat keamanan belum datang hingga waktu kick off pukul 15.30 WIB. Polisi baru datang sekitar pukul 15.45 WIB. Namun alih-alih ditunda atau memberi hukuman pada panpel, Persebi yang sedang bersaing lolos ke semifinal Liga 3 justru diganjar sanksi kalah WO oleh Komdis.

“Semoga Ketua PSSI bisa melihat kondisi sepak bola yang ada di daerah ini searif mungkin. Jangan sampai kasus Persebi terjadi di tim lain,” ujar Sunarno.

Pihaknya tak menampik kecil kemungkinan bandingnya ditanggapi menyusul semifinal Liga 3 yang sudah akan berlangsung akhir pekan ini. Sunarno mengaku sudah legawa timnya tersisih dari kompetisi. “Kami hanya meminta keadilan dan keterbukaan untuk perbaikan sepak bola ke depan.”

Sementara itu, kelompok suporter Persebi yang tergabung di Brigade Boys Boyolali (BBB) bakal menggelar aksi terkait sanksi Komdis di Stadion Pandan Arang, Senin (7/8/2017). Aksi digelar bertepatan dengan laga perdana putaran final turnamen antarkecamatan di Boyolali. Selain itu, BBB akan memasang spanduk di sejumlah wilayah yang isinya memprotes keputusan Komdis.

“Kami masih tidak terima Persebi tersingkir dengan cara seperti ini. Paling tidak manajemen bisa meyakinkan bahwa musim depan prestasi tim lebih baik,” ujar Pembina BBB, Warsono Windo Winawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya