Soloraya
Selasa, 23 April 2024 - 15:13 WIB

875 Calon Haji Boyolali bakal Berangkat dalam 4 Kloter, Tertua Usianya 98 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan calon haji asal Boyolali yang akan berangkat ke Tanah Suci mengikuti bimbingan manasik haji di Gedung IPHI Boyolali, Selasa (23/4/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 875 calon haji dari Boyolali dipastikan bakal berangkat dalam empat kelompok terbang atau kloter. Di antara ratusan calon haji itu, tertua berusia 98 tahun sedangkan yang termuda usianya 23 tahun.

Mereka menjalani manasik haji tingkat kabupaten di Gedung IPHI Boyolali, Selasa-Rabu (23-24/4/2024). Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Sauman, menjelaskan bimbingan manasik haji digelar dua hari dengan enam materi.

Advertisement

Materi yang diajarkan yaitu kebijakan pemerintah Arab Saudi tentang penyelenggaraan haji, kebijakan pemerintah Republik Indonesia tentang penyelenggaraan haji, kebijakan pemerintah terkait jemaah haji lansia, kebijakan pemerintah kesehatan jemaah haji, alur perjalanan ibadah haji dan umrah dari berangkat sampai kembali lagi ke Tanah Air, dan tata kelola daging hadyu.

Setelah pelaksanaan bimbingan manasik tingkat kabupaten, para calon haji tersebut bakal mengikuti bimbingan manasik tingkat kecamatan pada 27 April-2 Mei 2024.

Advertisement

Setelah pelaksanaan bimbingan manasik tingkat kabupaten, para calon haji tersebut bakal mengikuti bimbingan manasik tingkat kecamatan pada 27 April-2 Mei 2024.

“Untuk kloter, secara resmi surat dari provinsi belum turun. Namun, draf sudah bisa kami ketahui. Boyolali ada di empat kloter yaitu 91, 92, 93, dan 94. Berangkat kapan, kami masih menunggu jadwal resmi Kanwil,” jelas Sauman saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara, Selasa.

Sauman menjelaskan sebanyak 875 calon haji dari Boyolali yang akan bersangkat tahun ini terdiri dari 422 laki-laki dan 453 perempuan. Dari jumlah tersebut terdapat kuota reguler sebanyak 795 orang, prioritas lansia 30 orang, penggabungan mahram 43 orang, petugas haji daerah enam orang, dan satu petugas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

Advertisement

Persiapan Fisik dan Mental

Selanjutnya, Sauman mengungkapkan calon haji termuda atas nama Ardika Cahyo Baskoro, berusia 23 tahun asal Desa Guli, Kecamatan Nogosari. Kemudian, calon haji tertua atas nama Atmorejo, 98, warga Desa Pulutan, Kecamatan Karanggede.

“Pada prinsipnya untuk [calon haji] lansia yang masuk insyaallah dalam kondisi sehat dan tidak ada pendampingan dari keluarga,” kata dia.

Lebih lanjut, Sauman mengatakan tujuan dari bimbingan manasik haji yakni agar para calon haji mampu memahami dan melaksanakan ibadah haji secara syariat Islam.

Advertisement

Ia juga mengimbau jemaah calon haji untuk mempersiapkan fisik, kesehatan, dan mental untuk melaksanakan rangkaian ibadah baik di Tanah Air maupun Tanah Suci.

Sementara itu, salah satu peserta manasik asal Dukuh Dawar, Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, Abdul Wahid, mengaku bersyukur bisa memenuhi panggilan Allah SWT untuk berhaji.

“Saya sudah mendaftar sejak 2011, sebelumnya menabung beberapa tahun agar bisa mendaftar bersama istri. Ini berangkat juga bersama istri. Kemudian dapat Rp50 juta bisa untuk mendaftar haji,” kata dia.

Advertisement

Selanjutnya, untuk berangkat haji pada 2024, Wahid mengatakan harus melunasi biaya dua orang senilai Rp64 juta. Ia menceritakan sebenarnya sudah dipanggil haji pada 2023 akan tetapi pada waktu itu belum siap untuk melunasi sehingga memilih memundurkan waktu.

“Selama ini saya menabung. Setiap hari saya berjualan kerupuk, pokoknya menabung pelan-pelan dan terkumpul,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif