SOLOPOS.COM - INFLASI -- Cuaca yang tidak menentu yang mempengaruhi pasokan sayuran di pasar menjadi salah satu penyebab naiknya indeks inflasi. (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

INFLASI -- Cuaca yang tidak menentu yang mempengaruhi pasokan sayuran di pasar menjadi salah satu penyebab naiknya indeks inflasi. (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

JOGJA – Kota Jogja pada Desember 2011 mengalami inflasi sebesar 0,48 %. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh berubahnya angka indeks harga konsumen.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Kepala Badan Pusat Statistik DIY, Dyan Pramono Effendi mengatakan liburan Natal dan Tahun Baru yang berbarengan dengan libur anak sekolah serta musim penghujan yang tidak menentu sepanjang Desember 2011 dimungkinkan sebagai penyebab naiknya harga beberapa komoditas kebutuhan pokok.

“Kenaikan komoditas pokok terutama untuk tanaman sayuran dan pada bulan-bulan ini merupakan akhir musim panen padi sehingga produksi berkurang selain itu bulan Desember juga merupakan puncak hajatan serta produktifitas yang menurun menjadi faktor terjadinya inflasi pada Desember 2011 lalu,” ujarnya, Senin(2/1/2012).

Ia menambahkan di Desember 2011 gejolak harga emas dunia tampaknya juga memberikan warna kondisi tingkat perkembangan harga di Yogyakarta.

Lebih lanjut ia menjelaskan inflasi kali ini dipengaruhi oleh andil positif dari kelompok bahan makanan terutama beras dan cabai merah sebesar 0,10 persen. Semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks kecuali kelompok sandang yang turun sebesar 0,39 persen. Kelompok bahan makanan naik 1,96 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rolok dan tembakau naik 0,32 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,23 persen, kelompok kesehatan naik 0,02 persen, kelompok pendidkan, rekreasi dan olah raga naik 0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,17 persen.

“Dari pemantauan harga-harga yang kami lakukan selama Desember menunjukan inflasi Kota Yogyakarta sebesar 0,48 persen dengan angka indeks 130,11 relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan keasdaan indeks Novembet 2011 yang mencapai angka indeks 129,49” tambahnya

Lebih lanjut, jelasnya, komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif diantaranya beras sebesar 2,62 persen dan cabai merah sebesar 39,36 persen dengan andil masing-masing 0,10 persen, tomat sayur sebesar 98,65 persen dan daging ayam sebesar 5,06 persen dengan andil 0,06 persen, ayam goreng sebesar 2,94 persen, wortel sebesar 27,61 persen dengan andil 0,04 persen, cabai rawit sebesar 27,18 persen, angkutan udara sebesar 2,11 persen, minyak goreng sebesar 2,32 persen, besi beton sebesar 2,96 persen, sawi hijau sebesar 21,84 persen, kol putih atau kubis sebesar 40,49 persen, tomat buah sebesar 53,52 persen genteng sebesar 4,83 persen dan telur ayam sebesar 2,06 persen dengan andil masing-masing 0,02 persen.

Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi diantaranya bawang merah turun sebesar 16,62 persen dengan andil -0,04 persen, emas perhiasan sebesaer 1,90 persen, buncis sebesar 27,25 persen dan kacang panjang sebesar 20,75 persen dengan andil -0,03 persen, semen sebesar 1,24 persen dan salak sebesar 17,90 persen dengan andil -0,02 persen, bawang putih turun 6,70 persen, alpukat 30,51 persen, pisang 2,34 persen, dan jeruk 1,01 persen dengan andil masing-masing -0,01 persen.

“Sedangkan untuk laju inflasi tahun kalender 2011 dan laju inflasi year on year Desemper 2011 terhadap Desember 2010 sebesar 3,88 persen,” tutupnya.

JIBI/Harian Jogja/Devi Krismawati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya