SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati Pasar Gede Solo untuk membeli oleh-oleh atau kuliner khas Solo pada libur Hari Raya Waisak, Senin (16/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Libur nasional Hari Raya Waisak, Senin (16/5/2022), dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur sekaligus berbelanja, salah satunya ke Pasar Gede Solo. Pasar yang menjadi salah satu landmark di pusat Kota Bengawan itu dipadati pengunjung, sampai berjubelan.

Pengunjung paling banyak berbelanja oleh-oleh khas Solo. Beberapa di antaranya yang menjadi buruan adalah kerupuk rambak, teh oplosan, dan karak mentah. Saking larisnya, pedagang mengaku mendapat untung hampir sama dengan saat libur Lebaran lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saji, wanita asal Gandekan yang sudah puluhan tahun berjualan oleh-oleh di Pasar Gede mengaku meraup keuntungan dua kali lipat saat libur Waisak tahun ini. “Ramai [pembeli] dari Minggu, Senin ini juga pas libur, hampir dua kali lipat naiknya. Ya kira-kira sama pas waktu Lebaran kemarin,” terangnya saat ditemui Solopos.com di lapaknya, Senin sore.

Oleh-oleh favorit pembeli di Pasar Gede Solo, kata Saji, adalah kerupuk rambak, teh oplosan, dan karak mentah. “Dua hari ini yang paling laku banyak rambak, karak yang mentah-mentah ini, sama teh oplosan,” jelasnya sembari menunjukkan bungkusan karak mentah.

Dalam sehari ini, Saji bisa menjual 20 bungkus lebih kerupuk rambak. “Laris banget kerupuk rambak, bisa 20 [bungkus] lebih, kalau hari-hari biasa paling laku 10 [bungkus],” tuturnya.

Baca Juga: Pasar Gede Solo Ternyata Pasar Berlantai Dua Pertama di Indonesia

Pembeli oleh-oleh di Pasar Gede pada libur Waisak itu bukan hanya warga asli Kota Bengawan. Banyak dari mereka yang penduduk Soloraya bahkan luar Jawa Tengah.

Harga Terjangkau

Seperti Nia, 27, pembeli asal Tegal yang memanfaatkan hari liburnya untuk menginap di Solo bersama suami dan satu anak perempuannya. “Liburan ke sini [Solo], nyari oleh-oleh buat orang-orang rumah. Ini kebetulan cuti kantor jadi main-main ke sini,” ungkapnya kepada Solopos.com.

Alasan Nia membeli oleh-oleh di Pasar Gede Solo lantaran harga yang lebih terjangkau sekaligus bisa berfoto di halaman depan pasar yang memiliki arsitektur ikonik itu. “Selain harganya murah, juga bisa foto-foto di depan pasar. Kan sayang, enggak bisa tiap saat ke sini,” ungkapnya.

Baca Juga: Jadi Jujugan Oleh-Oleh, Intip Persiapan Pasar Gede Solo Sambut Lebaran

Pembeli lain, Pujiastuti, 30, asal Nganjuk, Jawa Timur, mengaku awalnya hanya berbelanja batik di Solo. Tetapi saat berkeliling kawasan Pasar Gede, ia tertarik untuk mampir walau hari sudah sore.

“Tadi abis dari [Pasar] Klewer, belanja kain, terus muter-muter lewat balai kota, Pasar Gede, kok masih ramai, ya sudah mampir sekalian beli jajanan buat anak-anak,” tuturnya kepada Solopos.com.

Nirma, 28, pembeli asal Klaten, juga tengah membeli kerupuk rambak untuk stok di rumah saat ditemui Solopos.com di Pasar Gede Solo. “Ke sini cuma buat beli ini [kerupuk rambak], sekalian nyetok. Biasanya nunggu hari Minggu dulu kalau enggak Sabtu. Ini mumpung libur,” ucapnya.

Baca Juga: Luna Maya Pernah Cicipi Kuliner Lenjongan Yu Sum di Pasar Gede Solo Lo

Pantauan Solopos.com, menjelang pukul 17.00 WIB masih terlihat puluhan pembeli berlalu lalang di Pasar Gede Solo, walau sebagian kios dan los di sana sudah tutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya