SOLOPOS.COM - Ilustrasi mal ANTARA FOTO/Aji Styawan/pras.

Solopos.com, SOLO -- Trafik kunjungan ke mal dan pusat perbelanjaan modern Kota Solo tak berubah signifikan selama libur panjang akhir pekan lalu.

Dugaan penyebabnya karena SE baru Wali Kota Solo terkait batasan usia anak boleh ke mal yang lebih ketat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

SE Wali Kota Solo Nomor 067/2536 itu tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum dan Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kota Solo yang berlaku 26 Oktober sampai 9 November 2020.

Solo Tambah 38 Kasus Positif Covid-19 Pada Akhir Pekan, 14 Orang Dari Uji Swab Mandiri

Surat edaran itu mengatur pembatasan kriteria pengunjung, yakni masyarakat dengan usia 15 tahun ke bawah, ibu hamil, dan lanjut usia (lansia) tak boleh memasuki pasar tradisional. Juga toko modern, pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan tempat bermain.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBBI) Solo, Veronica Lahji, mengakui tidak ada kenaikan jumlah kunjungan ke mal pada libur panjang akhir pekan lalu.

Berdampak Langsung

“Ini karena aturan baru yang kembali tidak memperbolehkan anak-anak 15 tahun ke bawah masuk mal. Begitu pula dengan ibu hamil dan orang lanjut usia,” ujarnya kepada Solopos.com, Senin (2/11/2020).

Kecelakaan Mobil Sundul Motor di Jalan Adi Sumarmo Karanganyar, 1 Orang Meninggal

Chief Marcom Solo Paragon Mall ini menambahkan memang ada sejumlah pengunjung yang belum mengetahui adanya regulasi terbaru tersebut.

Alhasil, ada beberapa pengunjung dengan kriteria terlarang yang hendak masuk mal. Kepada pengunjung tersebut, petugas keamanan mal memberikan pemahaman alasan mereka tidak boleh masuk mal.

Veronica tak memungkiri keluarnya aturan baru ini berdampak langsung terhadap trafik kunjungan mal Kota Solo. Sebelumnya, saat anak-anak 5 tahun ke atas boleh masuk mal, angka kunjungan naik 100% saat akhir pekan, yakni dari 4.000 orang menjadi 8.000 orang.

417 Orang Lolos Seleksi CPNS Sukoharjo, 7 Lowongan Tak Terisi

Namun demikian, trafik ini menurun menjadi sekitar 4.000 sampai 6.000-an pengunjung. Veronica menggarisbawahi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pada pusat perbelanjaan modern terus diterapkan.

Misalnya, kebersihan area publik, penyemprotan disinfektan, pembersihan handrail rutin, hingga pengecekan suhu tubuh pada pintu keluar masuk pengunjung.

Terpisah, Public Relation Solo Grand Mall (SGM), Ni Wayan Ratrina, menyampaikan hal senada terkait trafik kunjungan mal Solo. Menurutnya, tidak ada kenaikan drastis jumlah pengunjung pada libur Maulid Nabi dan cuti bersama akhir pekan lalu.

Feeder Bus BST Solo Beroperasi Gratis Untuk Penumpang, Operator Kerahkan 230 Sopir

Kewajiban Pakai Masker

Pada sisi lain, petugas yang menjaga pintu masuk mal terus melakukan penertiban kewajiban pemakaian masker. Selain itu, manajemen juga mengawasi serta menegur jika ada pengunjung yang tak menggunakan masker saat sudah memasuki area mal.

Ina, sapaan akrabnya, mengatakan terus berkomitmen menerapkan pembatasan fisik dan sosial pada berbagai lokasi mal.

Misalnya, penyediaan hand sanitizer pada berbagai titik hingga menempelkan stiker untuk memberi jarak bagi para pengunjung khususnya pada area pembayaran atau kasir.

Pemkab Karanganyar Tambah 244 CPNS Baru, Tapi Masih Kurang 13.000 Pegawai

Selain itu, manajemen juga mengurangi meja dan kursi sekaligus memberi jarak antarpengunjung area food court.

“Paling sekitar 10.000 pengunjung. Saat ada pelonggaran aturan lalu jumlah pengunjung bisa sampai 15.000-an saat akhir pekan. Banyak yang kecele, ada juga telepon masuk menanyakan boleh enggak masuk mal,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya