SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana KRL Jogja-Solo (Espos/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO—Jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) relasi Jogja - Solo berkurang pada periode libur Lebaran tahun ini. Penurunan volume ini seiring dengan pembatasan mobilitas berkenaan dengan larangan mudik oleh pemerintah. Di sisi lain, KRL Jogja - Solo beroperasi sebanyak 20 perjalanan selama Mei 2021.

Manager External Relations PT KCI, Adly Hakim, mengatakan volume pengguna KRL Jogja - Solo berkurang sejak Ramadan. Menurutnya, pada hari biasa KRL mengangkut rata-rata sekitar 7.000-an orang per hari. Jumlah pengguna ini melejit pada hari libur atau akhir pekan, yakni di atas 10.000 orang per hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Selama Ramadan hingga libur Lebaran volume pengguna menurun. Mungkin masyarakat tidak banyak bepergian sehingga jumlahnya turun di angka 4.000 orang per hari. Bahkan pada H-7 Lebaran hanya 3.300 penumpang per hari berlanjut hingga H-2,” ujar dia, kepada wartawan, Senin (17/5/2021).

Baca Juga: Masih Tinggi, Harga Daging Ayam di Solo Capai Rp45.000/Kg

Adly menjelaskan penumpang KRL pada hari H Lebaran (13 Mei 2021) mencatatkan volume terendah sepanjang KRL beroperasi, yakni 2.000 penumpang. Angka ini naik pada hari kedua Lebaran sebanyak 3.532 orang per hari.

Sedangkan pada Jumat (15/5/2021) pengguna KRL kembali naik menjadi 6.200 orang per hari. Meski angka ini masih jauh di bawah rata-rata volume hari biasa. Pada April rata-rata penggunanya sebanyak 6.000-an orang per hari. Sementara Mei turun menjadi 3.700 orang per hari.

“Kami harapkan ini menjadi sinyal positif atas imbauan pemerintah selama periode larangan mudik Lebaran. Jumlah perjalanan KRL selama Mei masih sama, yakni 20 perjalanan per hari dan 8 perjalanan KA Prambanan Ekspres [Prameks],” papar dia.

Baca Juga: Gojek dan Tokopedia Merger, Ini Lho Keuntungan Buat Konsumen

Berkurang Drastis

Di sisi lain, jumlah penumpang paling banyak adalah berangkat dari Stasiun Solo Balapan turun Stasiun Tugu atau pun sebaliknya. Selama periode larangan mudik Lebaran, pihaknya tidak bisa menilai apakah penumpang tersebut bepergian untuk keperluan mudik atau tidak. Salah satunya lantaran KCI tidak berwenang untuk memeriksa penumpang lebih lanjut.

Selain itu, pada masa pelarangan ini pemerintah mengizinkan transportasi aglomerasi tetap beroperasi. Namun demikian, dari volume penumpang yang berkurang drastis selama Ramadan dan Lebaran berarti pengguna tersebut memang benar-benar berkepentingan melakukan perjalanan dengan KRL.

Dalam hal ini, sejak beroperasi pada 10 Februari lalu antusiasme masyarakat akan KRL tinggi. Semula KRL jalan dengan 20 perjalanan lalu ditambah beberapa perjalanan lagi dan kini kembali ke jumlah semula.

Baca Juga: KB Bukopin, Konsisten Lanjutkan Transformasi di New Normal

“Kami belum bisa memprediksi trafik normal KRL karena baru jalan pada 2021 dan sudah masuk pandemi Covid-19. Maka, kami belum ada pegangan atau pembanding dengan tahun sebelumnya. Tapi, sejalan dengan tingginya aktivitas masyarakat, maka pengguna transportasi juga naik,” ungkap dia.

Sebelumnya, VP Corporate Secretary KCI, Anne Purba, memaparkan pada masa angkutan Lebaran 2021, layanan KRL Jogja - Solo dan KA Prameks relasi Yogyakarta-Kutoarjo pergi pulang (PP) beroperasi setiap harinya dengan penyesuaian jadwal sejak 6 Mei 2020.

KRL untuk jadwal keberangkatan pertama dari Solo menuju Jogja pada pukul 05.05 WIB. Sementara jadwal terakhir pada 19.10 WIB. Sedangkan dari Jogja menuju Solo keberangkatan pertama pada pukul 05.15 WIB dan terakhir pukul 19.10 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya