SOLOPOS.COM - Pak Suprapto si penjual wedang cemue di Solo. (Instagram/@thoryc.id)

Solopos.com, SOLO – Sulit rasanya mencari kuliner klasik yang masih bertahan hingga saat ini, seperti wedang cemue khas Ngawi, Jawa Timur. Namun di Solo rupanya masih ada penjual yang melestarikan kuliner satu ini.

Penjual wedang cemue di Solo bernama Suprapto, 70. Dia menjajakan minuman khas JawaTimur ini di kedai sederhana miliknya, tepatnya di kawasan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Wedang cemue adalah kuliner khas Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Di daerah asalnya, kuliner ini disajikan hangat dalam mangkuk kecil berisi kuah santan, potongan roti tawar, dan kacang tanah. Cita rasa minuman ini semakin unik karena ditambah dengan taburan bawang merah goreng.

Tragis, Editor Metro TV Tusuk-Tusuk Tubuh Sendiri Lima Kali

Ekspedisi Mudik 2024

Keberadaan kedai Pak Suprapto ini dibagikan oleh pengelola akun @thoryq.idn melalui unggahan foto Instagram, Selasa (14/7/2020).

“Bapak Suprapto 70 tahun. Bapak penjual wedang cemue. Beliau sangat ramah, kebetulan, pengunjungnya cuman aku. Banyak cerita tentang masa jaya wedang cemue,” tulis pengguna akun @thoryq.idn seperti dikutip Solopos.com, Sabtu (25/7/2020).

Sayangnya sekarang tidak banyak orang tahu kelezatan minuman tradisional yang satu ini. Bagi beberapa orang, nama minuman ini mungkin terdengar asing. Sebab memang tidak banyak orang yang menjualnya. Bisa dibilang Suprapto adalah satu-satunya orang yang menjual wedang cemue khas Ngawi di Solo.

Jaket Digondol, Petani Sragen Kejar-Kejaran dengan Maling di Jalan Toyogo-Plumbon

Serupa Wedang Asle

Sekilas, minuman ini mirip dengan wedang asle khas Solo. Perbedaannya terlertak pada aroma serai yang melekat di dalamnya. Berbeda dengan wedang cemue khas Ngawi, minuman yang disajikan Suprapto tidak menggunakan taburan bawang goreng sebagai pelengkap.

Tetapi isian minuman tradisional ini tidak jauh berbeda. Ada kuah santan, potongan roti tawar, kacang tanah, serta tambahan ketan, agar-agar, dan sisiran degan. Rasanya khas, sedikit pedas dari jahe, gurih, sekaligus legit dan manis. Aroma wangi daun pandan semakin menambah cita rasa wedang cemue yang dijual dengan harga Rp5.000 ini.

Covid-19 Soloraya Tembus 1.010 Kasus, Solo Tertinggi & Sragen Terendah

Kekhasan cita rasa wedang cemue Suprapto ini ternyata dirindukan beberapa warganet yang pernah mencicipinya. Mereka juga menceritakan keramahan sang pemilik yang sering berbagi cerita dan pengalaman dengan para pembeli.

Udah pernah beberapa kali kesini q mas @thoryq.idn dr jaman pacaran dlu, udah wedang cemuenya bonuse dapat ceritane bapake sik hangat pula. Berasa kyo lg dicritani kakung jaman cilik gt. Nah kui sik mahal, asli,” ungkap akun @ikahafizahinsani di kolom komentar.

“Ya Allah, sudah lama ndak makan cemue. Di sini ke kota kabupaten dlu baru nemu. Senengnya yg tgl [tinggal] di solo. Smoga mbahnya sehat selllu,” tulis akun @dwiw_28. (Widiyantoro/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya