SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa belajar (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Lomba gegurita tingkat SMA/MA digelar.

Solopos.com, SOLO — Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa di Solo menggelar Lomba Geguritan untuk siswa. Tujuan lomba itu adalah mengajak siswa peduli budaya Jawa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lomba diikuti sekitar 19 SMA/MA. Masing-masing sekolah mengirimkan dua perwakilan yang terdiri atas satu putra dan satu putri.

Layangku Njerit…
Sajroning sunya wayah dalu
anggawa mendhung kasaput bayu
tiba ing bantala, dadya tetesan banyu…

Demikian sebagian isi puisi berbahasa Jawa atau yang dikenal dengan istilah geguritan. Puisi itu dibaca secara bergiliran oleh sejumlah siswa dari berbagai SMA/MA di Kota Solo di hadapan segenap yang hadir di Aula SMA Negeri (SMAN) 4 Solo, Senin (28/8/2017).

Geguritan tersebut merupakan karya Surya Ngumbara. Para siswa yang tampil di aula tersebut adalah peserta Lomba Membaca Geguritan untuk Jenjang SMA/MA Tingkat Kota Solo 2017 yang MGMP Bahasa Jawa SMA Kota Solo.

Menurut Ketua MGMP Bahasa Jawa SMA Kota Solo, Widodo, lomba tersebut dalam rangka mencari siswa atau siswi terbaik yang mewakili Kota Solo maju dalam lomba serupa di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Lomba akan digelar di Kabupaten Kendal, Sabtu (14/10/2017).

“Juara I baik dari peserta putra maupun peserta putri akan menjadi wakil Kota Solo maju ke tingkat provinsi,” ujar Widodo saat ditemui Solopos.com di sela-sela lomba, Senin.

Dalam kompetisi itu, baik peserta putra maupun putri memilih salah satu dari dua judul puisi yang telah ditentukan panitia dari Provinsi Jawa Tengah.  Untuk peserta putra, selain geguritan berjudul Layangku Njerit karya Surya Ngumbara itu, ada juga geguritan berjudul Guruku Pahlawanku yang merupakan karya Baerotun.

Sedangkan untuk peserta putri, ada dua judul geguritan yang bisa mereka pilih salah satunya, yaitu Amung Sadermo Nyenyuwun karya Sumono dan Gurit Kagem Ibu karya Mbah Brintik. “Masing-masing peserta memilih salah satu dari dua geguritan yang sudah ditentukan tersebut,” terang Widodo.

Dalam lomba tersebut, tim juri berasal dari unsur MGMP Bahasa Jawa SMA Kota Solo. Penilaian lomba di antaranya mencakup vokal, ekspresi, kreativitas, isi, dan penampilan. Widodo menambahkan lomba semacam itu rutin diselenggarakan MGMP Bahasa Jawa dalam rangka melestarikan budaya Jawa. Tujuannya meningkatkan kecintaan dan kepedulian di kalangan para pelajar untuk ikut melestarikan budaya Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya