SOLOPOS.COM - Foto dokumentasi pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara. (Bisnis-Dedi Gunawan)

Solopos.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan terus memperhatikan perubahan level PPKM dari level 4 menjadi level 3 di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta. Perseroan bersiap menambah frekuensi penerbangan sesuai permintaan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berharap penurunan level PPKM di sejumlah daerah dapat membuat aktivitas masyarakat menjadi lebih tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami monitor terus dan menambah frekuensi dan rute-rute sesuai permintaan masyarakat,” jelasnya dikutip dari Bisnis Indonesia, Minggu (29/8/2021).

Baca Juga: BEI Berikan Stimulus bagi Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat

Dia juga sempat bercerita pada 2020 pangsa pasar GIAA mengalami penurunan karena selama pandemi perseroan tetap memutuskan di pangsa pasar premium atau full service sehingga di tengah pandemi dan pengetatan aktivitas membuatnya kurang diminati.

Hal ini berbanding terbalik dengan pangsa pasar low cost carier (LCC) yang mengalami peningkatan sepanjang 2020 walaupun jumlah penumpangnya jauh dibandingkan dengan periode sebelum pandemi. Pangsa pasar LCC ini tetap dimainkan Garuda Indonesia melalui anak usahanya Citilink.

GIAA juga mencatatkan penurunan penumpang cukup signifikan sepanjang semester I/2021 jika dibandingkan dengan Desember 2021 atau kuartal IV/2021.
Pada kuartal I/2021 jumlah penumpang total berkisar 870.000 orang turun 73,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 3,22 juta penumpang.

Baca Juga: Pemerintah Harus Menyusun Peta Jalan Baru Transisi Energi

Selain itu, perpanjangan PPKM darurat ke level 4 selama ini memberikan dampak terhadap jumlah penumpang perseroan. Beberapa pekan sebelum PPKM, rata-rata penumpang 12.000 per hari, sementara selama PPKM kisaran penumpang di angka 2.000.

Garuda Indonesia juga saat ini tengah melaksanakan uji coba penerapan “International Air Transport Association (IATA) Travel Pass” sebagai aplikasi autentikasi dokumen kredensial kesehatan untuk persyaratan perjalanan udara internasional.

Uji coba penggunaan “IATA Travel Pass” tersebut akan dilaksanakan mulai 30 Agustus hingga 13 September 2021 dimana pada tahap awal akan diterapkan pada penerbangan GA874/GA875 rute Jakarta-Haneda pergi pulang (PP).

Melalui uji coba ini, Garuda Indonesia menjadi maskapai pertama di Indonesia yang melakukan uji coba aplikasi IATA Travel Pass kepada pengguna jasa layanan udara untuk mengelola dokumen kredensial kesehatan Covid-19 digital secara lebih mudah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah, khususnya bagi mereka yang akan melakukan perjalanan udara internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya