SOLOPOS.COM - Bus bumel antar-kota antar-provisi (AKAP) PO Suharno rute Solo-Jogja. (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Bus bumel trayek Solo-Jogja kini semakin terpuruk. Keberadaan bus trayek Jogja-Surabaya dan KRL membuat pengusaha bus trayek kota kembar ini kian terpuruk.

Meski demikian, bukan berarti para pengusaha tersebut menyerah. Salah satu bus yang masih eksis adalah PO Suharno. Bus legendaris ini telah melayani trayek Solo-Jogja selama puluhan tahun dan tetap memiliki penumpang setia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Head Manager PT Suharno Ragil Putra, Arif Indra Jati, pada Minggu (12/6/2022) menyebut PO Suharno tetap bertahan dengan menjaga konsistensi di pelayanan trayek dua kota kembar.

Arif tidak menampik adanya persaingan dengan moda transportasi lain seperti bus dari Jawa Timur. Akan tetapi menurutnya perusahaannya sudah berbuat yang terbaik dan secara teknis memiliki target pasar yang berbeda.

“Untuk menghadapi persaingan moda trasportasi Jogja–Solo khususnya Bus. Kami hanya bisa bertahan dan menjadikan efisien beberapa armada bus untuk mengurangi mahalnya maintenance rutin. Kalaupun mau berinovasi untuk menghadapi persaingan dengan brand/ bus lain (Bus Jawa Timur) kita tidak bisa karena cost yang dikeluarkan akan semakin besar dan target pasarnya pun berbeda, Secara teknis begitu.” ujarnya kepada Solopos.com. 

Baca juga: Kisah Sedih Bus Bumel Trayek Solo-Jogja, Kini Tinggal 17 Armada

bus bumel solo-jogja
Bus bumel antar-kota antar-provisi (AKAP) PO Suharno rute Solo-Jogja. (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Nama Bus Bumel Solo-Jogja

Hingga hari ini, bus bumel dengan trayek operasional Solo-Jogja tinggal sedikit. Jika dilihat di Terminal Tirtonadi Solo, bus yang melayani trayek Solo-Jogja adalah PO Suharno, PO Langsung Jaya, PO Jaya Putra, PO Sedya Mulya, PO Langen Mulyo, dan PO Pratama.

PO Suharno hanya menydediakan enam hingga tujuh armada bus, di total dengan perusahaan lain, ada sekitar 17 armada yang beroperasi dari Terminal Tirtonadi ke Terminal Giwangan.

Baca jugaa: Deretan Bus Sejuta Umat di Jateng, Meski Bumel Tetap Dicinta

“Mengenai jumlah dari PT Suharno sendiri setiap harinya mengoperasikan rata -rata hanya enam sampai tujuh armada saja. Itu pun kadang ada yang perpal (maintenace rutin) atau bermasalah dijalan. Kalau jumlah seluruhnya dengan PT lain yang lokal asli (Langsung Jaya, Jaya Putra, Sedya Mulya, Langen Mulyo dan Pratama) mungkin sekitar 15 hingga 17 Armada bus jurusan Terminal Tirtonadi – Terminal Giwangan PP,” lanjutnya.

Tarif bus bumel untuk jurusan Solo-Jogja itu sebesar Rp20.000 per orang. Waktu tempuhnya pun jauh lebih lama ketimbang KRL maupun bus jurusan Jogja-Surabaya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan banyak penumpang yang meninggalkan bus lawas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya