Solopos.com, JAKARTA – Maraknya penawaran aplikasi perdagangan (trading) ilegal di Indonesia harus jadi pembelajaran untuk seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan terkait tentang perlunya literasi investasi yang optimal.
Banyak aplikasi perdagangan – dengan transaksi secara daring — belakangan ditawarkan di media sosial. Sebagian ternyata hanya bermotivasi mengumpulkan dana dari partisipan atau investor tanpa kejelasan strategi dagang, bahkan tak memiliki perizinan.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.