SOLOPOS.COM - Tim identifikasi Puslabfor Mabes Polri cabang Semarang, Senin (22/4/2013) melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di SPBU Benersari, Ngrampal yang mengalami kejadian tiga tangki pendam milik SPBU meledak, Minggu (21/4) sekitar pukul 16.45 WIB. (Sri Sumi H/JIBI/SOLOPOS)

Tim identifikasi Puslabfor Mabes Polri cabang Semarang, Senin (22/4/2013) melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di SPBU Benersari, Ngrampal yang mengalami kejadian tiga tangki pendam milik SPBU meledak, Minggu (21/4) sekitar pukul 16.45 WIB. (Sri Sumi H/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN—Ledakan di SPBU Ngrampal, Sragen, Minggu (21/4/2013), bermula saat mobil Daihatsu Terios dengan pelat nomor B 1307 KVA milik warga Dukuh Sewulan, RT 011, Dadangan, Madiun, Jawa Timur, Erwin Hardiyanto, 31, hendak mengisi bahan bakar premium di disepenser nomor 2.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut penuturan pemilik mobil Daihatsu Terios, Erwin, kejadian sangat cepat. Dia mendengar suara ledakan sebanyak tiga kali lantas tubuhnya bagian depan terkena semburan uap panas dari tangki pendam di dekat dispenser nomor 2.

Dia mengaku tidak sedang merokok dan mesin mobil dalam keadaan mati saat hendak mengisi bahan bakar premium senilai Rp100.000.

Akibat kejadian itu lelaki yang berpergian dari Magelang-Madiun bersama tujuh anggota keluarga yang lain mengalami luka bakar di bagian depan tubuhnya.

“Baru ngisi sedikit lantas terdengar tiga kali ledakan. Saat itu saya ada di depan mobil. Saya terkena semburan uap panas. Tetapi saya melihat api dan uap panas dari tangki pendam dan dispenser. Saya langsung lari. Saat itu tujuh orang keluarga saya masih di dalam mobil,” kata Erwin saat ditemui Solopos.com di dekat SPBU di Ngrampal, Senin (22/4).

Hal senada disampaikan pemilik Honda Vario, Sugito dan Sulistyowati, 50. Sedikit beruntung, pasangan suami istri (pasutri) yang mengaku pulang belanja kebutuhan salon dari Sragen itu tidak mengalami luka bakar.

Mereka mengaku segera berlari saat mendengar ledakan. “Saya mau pulang ke Ngawi mampir mengisi bahan bakar. Saat mendengar ledakan, saya lepas motornya. Lantas lari. Suara seperti ban meletus. Saya enggak terlalu ribet, yang penting selamat. Tetapi trauma ada. Saat itu rasanya seperti dikejar api dan di antara hidup dan mati. Rasanya sudah lari cepat tapi enggak sampai-sampai,” ujar Sulistyowati.

Hasil pantauan Solopos.com, dua petugas dari Pertamina memanggil beberapa petugas SPBU untuk dimintai keterangan ihwal kejadian. Pemilik SPBU, Sunardi, terus mendampingi Tim identifikasi dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri cabang Semarang dan petugas dari Polres Sragen melakukan olah TKP.

Hingga kini, dia belum dapat memastikan kerugian akibat kejadian. “Saya bersyukur tidak ada korban jiwa. Itu saja,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya