SOLOPOS.COM - Suasana SPBU Ngrampal saat dilakukan olah TKP, Senin (22/4/2013), (Sri Sumi H/JIBI/SOLOPOS)

Suasana SPBU Ngrampal saat dilakukan olah TKP, Senin (22/4/2013), (Sri Sumi H/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN—Puslabfor Polri Cabang Semarang masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara, Senin (22/4/2013) terkait ledakan yang terjadi di penampungan bensin SPBU yang berlokasi di Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen Minggu (21/4/2013) sekitar pukul 16.45 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu saksi dalam peristiwa itu yakni Totok Harjianto, 27, mengungkapkan saat ledakan terjadi disusul api yang menyembur dari tiga tangki pendam di dekat dispenser 1 dan 2.

Totok menuturkan kondisi saat itu karut marut. Pengendara sepeda motor, mobil dan seluruh karyawan berlarian menyelamatkan diri.

Saat itu, dia melihat tujuh orang masih terjebak di dalam mobil Daihatsu Terios milik warga Dukuh Sewulan, RT 011, Dadangan, Madiun, Jawa Timur, Erwin Hardiyanto, 31, dengan plat nomor B 1307 KVA.

Saat memasukkan nozzle ke lubang tangki bahan bakar mobil yang dikendarai Erwin, terdengar suara ledakan sebanyak tiga kali. Suara ledakan disertai semburan api dan uap panas keluar dari tangki pendam di dekat dispenser 1 dan 2.

Pemilik mobil lari menyelamatkan diri. Sedangkan tujuh orang keluarganya, terdiri dari tiga anak-anak dan empat dewasa masih di dalam mobil.

Totok mengaku sempat minggir karena kaget. Namun dia lantas tersadar masih ada beberapa orang di dalam mobil. Tanpa pikir panjang, dia berlari mengambil alat pemadam api ukuran 70 kilogram (kg) dari tepi SPBU.

Dia padamkan api disertai uap panas yang menyembur dari tangki pendam dispenser 2. Setelah dirasa cukup, dia lari ke tangki pendam dekat dispenser 1. Dia masukkan selang dari alat pemadam api ke dalam lubang tangki yang menganga.

Totok mengaku tidak menghiraukan teriakan teman kerjanya yang meminta dia meninggalkan lokasi.

“Saya enggak tega. Masih ada orang di mobil. Saat itu badan saya bagian depan terbakar karena uap panas. Saya enggak mikir. Itu tanggung jawab saya sebagai operator. Rasa panik dan takut ada. Tapi ada prosedur dari Pertamina,” cerita Totok menuturkan tidak ada hal aneh sebelum kejadian. Menurut dia, semua berjalan seperti biasa. Usai kejadian, Totok mengaku merasa trauma mengingat kondisi saat itu. Namun dia lega karena tidak ada korban jiwa akibat ledakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya