SOLOPOS.COM - Seniman mementaskan wayang orang dengan lakon Sang Parikesit di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Solo, Kamis (30/9/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kelompok kesenian Wayang Orang Sriwedari (WOS) Solo tetap menggelar pertunjukan selama Ramadan. Namun, sang penjaga asa di tanah sengketa tersebut mengubah jam pentas menjadi pukul 20.15 WIB.

Hal itu dilakukan untuk menyesuaikan aktivitas masyarakat agar dapat tetap menonton WOS seusai menjalankan ibadah Salat Tarawih. Biasanya, kelompok seni yang telah bermula dari era Mangkunagoro VI tersebut memulai pertunjukan pukul 19.30 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu disampaikan pegiat seni wayang orang sekaligus koordinator wayang orang dan ketoprak Solo, Diwasa Diranagara, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (3/4/2022) sore. Selama Bulan Puasa, WOS akan mementaskan 14 kali pertunjukan wayang orang di Gedung Wayang Orang Sriwedari Solo.

Baca Juga: Wayang Orang Sriwedari Solo Jadi Penjaga Asa di Tanah Sengketa

Meski akses penonton hanya bisa melalui gerbang belakang, Diwasa merasa senang sebab pada pertunjukan pertamanya di Bulan Puasa, 80% kursi penonton terisi. “Iya kami mulai Jumat (1/4/2022). Alhamdulillah itu banyak banget, sampai 160-an lah dari 200 kursi [terisi]. Kan masih PPKM jadi masih dibatasi 200 penonton,” jelas Diwasa.

Diwasa berharap momentum mudik mampu menarik perhatian masyarakat dan pemudik untuk mengunjungi dan menyaksikan pertunjukan wayang oran di Gedung Wayang Orang Sriwedari Solo.

Baca Juga: Jaga Eksistensi, Wayang Orang Sriwedari Bergantung pada Medsos

14 Judul Pementasan

Volunteer Sraddha Institute, Kukuh S Widodo, yang cukup menggemari cerita pewayangan itu mengatakan rangkaian penampilan yang dipentaskan oleh WOS selama Ramadan cukup menarik. Jika dilihat dari 14 judul pementasan WOS selama Ramadan ini, Kukuh menilai WOS tak hanya menampilkan kisah-kisah keberhasilan.

Ada juga kisah penitisan Wisnu dari Ramawijaya kepada Bthara Kresna dalam tajuk Rama Nitis. “Ada ‘Gojali Suta’ yang menceritakan intrik keluarga Kresna. Kemudian ‘Kresna Gugur’ atau kematian Kresna,” jelas Kukuh saat ditemui Solopos.com, Senin (4/4/2022).

Baca Juga: HUT ke-111 Wayang Orang Sriwedari, Pentas Secara Daring di GWO Solo

Dari 14 judul pementasan WOS pada April 2022, singkatnya Kukuh bercerita bagaimana lakon yang akan ditampilkan wayang orang tersebut membentuk kesatuan cerita Banjaran Kresna. Banjaran berarti sebuah larik yang panjang, sedangkan Kresna merupakan tokoh sentral dalam rangkaian cerita tersebut.

“Lanjutan terus itu [ceritanya]. Tanggal 1-2 April, berkisah masa muda Kresna yang pada saat itu bernama Narayana, 7-9 April pengembaraan cinta Narayana. Lalu 14-16 April berkisah Narayana mulai berdikari menjadi raja dengan nama Prabu Kresna, 21-23 April persiapan perang Bharatayudha, dan 28-30 April, saat perang sampai Kresna mati,” jelas Kukuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya