SOLOPOS.COM - Pengendara motor baru saja menyeberangi Sungai Bengawan Solo menggunakan perahu, Selasa (6/9/2022). Nantinya akan dibangun jembatan sesek di lokasi itu saat Jembatan Mojo ditutup untuk perbaikan. (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Jembatan sesek yang terbuat dari anyaman bambu bakal menjadi salah satu pilihan pengguna jalan untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo selama penutupan total Jembatan Mojo, awal Oktober-akhir November mendatang.

Warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Jebres dan Pasar Kliwon serta Mojolaban, Sukoharjo, memilih melewati jembatan sesek ketimbang lewat Jembatan Bacem dan Jl Ciu, Sukoharjo. Berdasarkan simulasi yang dilakukan Solopos.com, Senin (5/9/2022), butuh waktu 40 menit dengan jarak kurang lebih 20 km dari Solo ke Bekonang lewat Jembatan Bacem dan Jl Ciu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan jika menggunakan jembatan sesek yang akan mulai dipasang pada pekan depan, diperkirakan hanya butuh waktu kurang dari lima menit untuk menyeberangi sungai. Pantauan Solopos.com, Selasa (6/9/2022), para pengendara sepeda motor dilayani oleh perahu penyeberangan dari Beton, Sewu, Jebre, menuju Mojolaban di seberang Bengawan Solo maupun sebaliknya.

Pengendara motor harus berhati-hati menuruni jalan curam selebar kurang lebih tiga meter menuju bibir Sungai Bengawan Solo. Tak hanya pengendara sepeda motor, banyak juga pengguna sepeda yang juga memanfaatkan perahu untuk menyeberangi sungai.

Lokasi penyeberangan sungai itu menghubungkan Kampung Beton, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, dengan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Saat ini, sebelum jembatan sesek dipasang, penyeberangan dilayani perahu yang ditarik tali.

Baca Juga: Jembatan Mojo Ditutup, Ada Jembatan Sesek yang akan Dibangun di Bengawan Solo

Tali itu dikaitkan membentang di atas sungai. “Kalau menyeberangi sungai menggunakan perahu jauh lebih dekat dibanding harus memutar lewat Sukoharjo [melewati Jalan Ciu]. Paling cuma tiga menit sampai dari Kampung Beton ke Gadingan, Mojolaban,” ujar seorang warga Kelurahan Sewu, Darmadi, Selasa.

Sejak kecil, ia mengaku kerap melewati jembatan sesek untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo dari wilayahnya menuju wilayah Mojolaban. Selama ini, warga yang tinggal di pinggir sungai mengandalkan jembatan sesek untuk menyeberangi sungai.

Selain jarak dan waktu tempuh, mereka juga mempertimbangkan biaya operasional untuk membeli bahan bakar minyak (BBM). Terlebih, pemerintah baru saja menaikkan harga BBM pada pekan lalu.

Baca Juga: Penutupan Total Jembatan Mojo Solo selama 2 Bulan Beri Pilihan Sulit bagi Warga

Lebih Hemat

“Yang jelas lebih boros jika memutar arah melewati Sukoharjo. Paling tidak minimal satu liter BBM jenis pertalite untuk pulang pergi. Lebih hemat jika menggunakan perahu atau jembatan sesek,” ujarnya.

Warga setempat lainnya, Arwin, mengungkapkan saat ini penyeberangan sungai dilayani perahu. Perahu itu berkapasitas sekitar lima unit sepeda motor. Pada pagi hari, banyak perajin karak dan pelajar yang memanfaatkan jasa penyeberangan sungai menggunakan perahu.

Para perajin karak hendak mengirim karak ke sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Gede dan Pasar Legi. Mereka hampir setiap hari menggunakan perahu untuk menyeberangi sungai.

Baca Juga: Jalur Alternatif Hindari Jembatan Mojo, Solo-Bekonang via Jl Ciu Butuh 40 Menit

“Dahulu, ada wacana pembangunan jembatan secara permanen oleh pemerintah pusat. Namun, hingga sekarang belum terealisasi,” paparnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang warga Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, yang biasa mengelola jembatan sesek di Sungai Bengawan Solo, Karyo, mengatakan jembatan dari anyaman bambu itu akan dipasang mulai pekan depan.

“Pekan depan, jembatan sesek bakal dipasang lagi. Kan penutupan jembatan masih awal Oktober, satu bulan lagi. Kerangka jembatan sudah ada, tinggal pasang,” kata pengelola jembatan sesek tersebut saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (6/9/2022).

Sedangkan untuk tarif penyeberangan dengan perahu maupun dengan jembatan sesek nantinya tidak berubah yakni hanya Rp3.000 per orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya