SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Ribuan wisatawan dari Boyolali, Sragen, dan Grobogan mengisi momen Lebaran 2018 dengan mengunjungi wanawisata, salah satu <a title="Gombang Boyolali Kembangkan Desa Wisata Seni" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180505/492/914252/gombang-boyolali-kembangkan-desa-wisata-seni">objek wisata</a> yang lagi naik daun di kawasan hutan dan Waduk Kedung Ombo (WKO), Minggu (17/6/2018).</p><p>Selain menikmati pemandangan alam WKO, pengunjung juga disuguhi warung apung, orkes, serta perahu dan lokasi swafoto yang menarik. Pantauan <em>Solopos.com</em>, para pengunjung mulai berdatangan ke lokasi sekitar pukul 10.30 WIB.</p><p>Salah satu pengelola jasa parkir, Pujiyanto, mengatakan jumlah pengunjung selama dua hari Lebaran mencapai 5.000-an orang. Setiap pengunjung dikenai tarif masuk Rp20.000 serta uang parkir dan retribusi masing-masing Rp2.000. "Sejak dua hari lalu pengunjung cukup banyak. Hitungan kami mencapai 5.000-an pengunjung," jelasnya kepada <em>Solopos.com</em>, Minggu.</p><p>Tingginya jumlah pengunjung di wanawisata kali ini tak bisa dilepaskan oleh sejumlah faktor, antara lain jalan raya ke lokasi yang telah diperbaiki serta penutupan WKO di Sragen. Para pengunjung yang kecele lantas beralih ke <a title="2 Nyawa Melayang akibat Tenggelam di 2 Objek Wisata Boyolali" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/492/910537/2-nyawa-melayang-akibat-tenggelam-di-2-objek-wisata-boyolali">objek wisata</a>&nbsp;di Kemusu yang belum genap empat tahun beroperasi itu.</p><p>"Tahun-tahun sebelumnya enggak sebanyak ini. Kali ini dalam dua hari lebih 5.000 pengunjung," jelasnya.</p><p>Salah satu pengunjung wanawisata WKO, Irawan, 35, mengatakan pesona wanawisata tak kalah dibanding objek wisata lainnya. Meski demikian, dia mengakui masih ada kekurangan di sana-sini. "Salah satunya akses jalan di dalam kawasan wanawisata yang rusak parah. Akibatnya, pengunjung tak nyaman saat jalan-jalan di wanawisata," jelas ayah dua anak ini.</p><p>Irawan juga menyayangkan pengelolaan Wanawisata yang masih belum optimal. Menurut dia, objek wisata milik Perhutani tersebut mestinya bisa dikelola mandiri agar pendapatannya tidak bocor.</p><p>"Kalau sekarang kan diserahkan ke pihak ketiga sehingga tidak optimal. Kesannya sekadar event organizer," jelasnya.</p><p>Irawan menilai pesona wanawisata sebenarnya sangat bagus. Keberadaan warung apung dengan ikan yang masih segar menjadi nilai lebih. Selain itu, waduk yang luas sangat menarik untuk wisata jasa perahu atau ajang swafoto.</p><p>"Ini potensi wisata sangat bagus jika digarap serius. Memang butuh waktu dan anggaran besar. Namun, ini akan menjadi <a title="Cak Dikin Bikin Wisata Air Ngehits di Banyudono Boyolali" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180425/492/912133/cak-dikin-bikin-wisata-air-ngehits-di-banyudono-boyolali">wisata </a>&nbsp;alternatif warga Boyolali utara dan sekitarnya," jelas warga Grobogan ini.</p><p>Warga lainnya, Isnaini, 40, menambahkan kekurangan lainnya di wanawisata itu ialah masih minimnya hiburan. Pengunjung hanya mendapatkan hiburan orkes lokal, tanpa ada hiburan khusus anak-anak atau area berenang. "Kalau ada area berenang akan semakin bagus lagi," jelasnya.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya