SOLOPOS.COM - Beberapa pembeli tampak sedang memilih perhiasan emas di salah satu toko emas perhiasan di Jalan Laksda Adisucipto jelang Lebaran, Senin (12/6/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Lebaran 2017 untuk penjualan emas masih sepi.

Harianjogja.com, JOGJA — Penjualan emas jelang Lebaran di beberapa toko emas masih sepi pembeli. Momentum tahun ajaran baru dan naiknya sejumlah kebutuhan dinilai menjadi faktor yang mempengaruhi turunnya daya beli masyarakat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Transaksi penjualan emas [perhiasan] masih belum tampak ada perkembangan,” ujar pemilik Toko Mas Kuda Mas, Ratna Setianingsih kepada Harianjogja.com, Senin (12/6/2017).

Ratna mengatakan kebutuhan masyarakat saat ini semakin besar. Bersamaan dengan momentum tahun ajaran baru, masyarakat masih memprioritaskan dana yang dimiliki untuk kebutuhan sekolah anak. Selain itu, pencairan tunjangan hari raya yang tidak serempak juga turut memberikan andil terhadap daya beli emas perhiasan jelang Lebaran ini.

“Kebutuhan masyarakat di tahun ini semakin membengkak. Jadi tidak terasa mau Lebaran, karena konsumen masih menahan diri untuk membeli emas. Padahal harga emas perubahannya tidak jauh berbeda. Hanya saja momentumnya tidak pas saja,” jelas Ratna.

Diakui Ratna, setiap tahunnya penjualan emas mengalami tren penurunan. Konsumen cenderung mengurangi jumlah pembelian emas perhiasan yang dibelinya.

“Misalnya yang tadinya biasa beli sepuluh gram, dikurangi jadi lima gram. Atau yang biasanya selalu rutin beli emas lima gram jadi memilih berat yang lebih kecil atau beli yang emas muda yang lebih murah,” jelas Ratna.

Hal senada juga disampaikan Jimmy, pemilik Toko Mas Banyak Mas di kawasan Ketandan. Dia mengungkapkan penjualan emas mulai mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir. Daya beli masyarakat terhadap perhiasan dari logam mulia ini semakin berkurang.

Jimmy mengatakan konsumen mulai beralih membeli perhiasan emas dengan kadar atau berat yang lebih rendah. Misalnya, seperti cincin atau anting dengan berat berkisar antara satu gram sampai dua gram.

“Toko emas juga sekarang ini banyak sekali. Bahkan, di mal juga banyak yang buka toko emas. Kebutuhan masyarakat yang main meningkat juga turut memengaruhi,” jelas Jimmy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya