SOLOPOS.COM - Pengamat transportasi Unika Soegijapranoto, Djoko Setijowarno. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Lebaran 2017, pengamat sarankan pemerintah daerah mulai manfaatkan potensi tol untuk meraup keuntungan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pengamat transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranoto, Djoko Setijowarno, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) untuk mengakomodasi keinginan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memasarkan produknya di rest area-rest area yang ada di jalan tol, terutama saat musim mudik Lebaran.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Arus mudik Lebaran tahun ini terjadi semacam dikotomi transportasi. Roda dua banyak yang lewat jalur biasa, sementara roda empat pilih lewat tol. Jelas ini memberikan dampak yang positif dan negatif. Positifnya arus lalu lintas jadi lancar, tapi sisi negatifnya banyak produk lokal yang selama ini dijual di luar tol jadi terabaikan,” ujar Joko saat berbincang dengan Semarangpos.com di Stasiun Poncol, Semarang, Kamis (29/6/2017).

Djoko menambahkan dengan banyaknya pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat atau mobil melewati jalan tol, praktis omzet pedagang produk lokal mengalami penurunan. Terbukti, beberapa tempat oleh-oleh yang sebelum adanya jalan tol selalu ramai dikunjungi pembeli saat masa libur Lebaran kali ini sepi.

“Maka itu, tahun depan saat arus mudik Lebaran produk-produk lokal harus mulai dijual di seluruh rest area yang ada di jalur tol. Apalagi, rest area pada Lebaran kali ini menjadi lokasi favorit persinggahan para pemudik,” beber Djoko.

Senada disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Politikus dari PDI Perjuangan itu juga sependapat jika produk-produk lokal, terutama yang berasal dari UMKM dipasarkan di dalam tol. Bahkan agar rencana itu berjalan mulus, Ganjar akan menemui pihak pengelola jalan tol.

“Saya usul agar pengelola jalan tol mengakomodasi pelaku UMKM agar bisa menjajakan produknya di rest area,” ujar Ganjar dilansir laman berita Antara, Sabtu (1/7/2017).

Ganjar menyebutkan pembangunan jalan tol secara masih di Jateng berdampak menurunnya omzet pedagang oleh-oleh maupun cendera mata di sejumlah daerah. Pedagang batik dan telur asin di sepanjang jalur Pantur pada Lebaran 2017 ini mengeluh jika omzetnya menurun akibat pembangunan tol Pemalang-Semarang.

“Kalau mereka diizinkan berjualan di rest area tol dengan harga sewa yang tidak terlalu mahal, diharapkan omzetnya akan naik,” beber Ganjar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya