SOLOPOS.COM - Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kedua kiri) mendengarkan penjelasan dari seorang petugas pelabuhan saat mengecek kesiapan pelaksanaan arus balik Lebaran di KM Mutiara Sentosa III di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/6/017). Menhub menilai pelaksanaan arus mudik Lebaran 2017 secara nasional berjalan dengan baik. (JIBI/Semarangpos.com/Antara/R. Roekotomo)

Lebaran 2017, kapal laut belum menjadi pilihan utama para pemudik.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sarana transportasi menggunakan kapal laut pada Lebaran 2017 belum terlalu diminati oleh para pemudik. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai masyarakat Indonesia yang melakukan mudik masih takut menggunakan kapal laut sebagai alat transportasi utama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Feeling masyarakat belum ke laut. Ya, mungkin masih takut,” ujar Menhub seusai melepas para pemudik gratis sepeda motor yang menggunakan Kapal Motor (KM) Sentosa III di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis (29/6/2017).

Ketakutan masyarakat menggunakan moda transportasi laut, menurut Menhub semakin bertambah dengan adanya kekhawatiran terkait minimnya moda transportasi dari pelabuhan ke simpul transportasi lain, seperti terminal.

Ekspedisi Mudik 2024

Kekhawatiran masyarakat itu, imbuh Budi, sebenarnya sudah dikoordinasikan dengan PT Pelni yang wajib mengangkut para pemudik menuju terminal sebagai satu paket transportasi.

Budi menambahkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Lebaran 2017 ini membuat program mudik yang menarik di mana dengan menggunakan kapal laut para pemudik bisa turut serta membawa motor. Para pemudik yang mengikuti program ini bahkan tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis.

“Makanya, saya hari ini mengajak Pak Gubernur Ganjar Pranowo karena banyak penduduk Jateng yang mudik. Tahun ini, kami memperkenalkan mudik menggunakan kapal laut yang punya keistimewaan,” imbuh Budi.

Jalur laut dipilih, kata dia, karena kapasitas prasarananya masih longgar dan tahun ini ditargetkan 22.000-25.000 pemudik yang bisa terangkut menggunakan kapal laut dari Jakarta-Semarang dan sebaliknya.

“Tahun ini, kurang lebih 22.000 pemudik. Tetapi, tahun depan bisa ditingkatkan sampai 3-4 kali lipat. Ya, tahun ini memang semacam uji coba karena tahun lalu belum ada,” katanya.

Untuk arus mudik menggunakan kapal laut gratis dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dimulai 16-23 Juni 2017, sementara arus balik dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dimulai 27 Juni-4 Juli 2017.

“Hari ini, memang sedikit karena belum waktunya mudik dan mereka memilih besok. Namun, besok kapasitasnya sudah 95 persen. Harus ada sosialisasi, edukasi dalam keseharian untuk menggunakan kapal,” katanya.

Yang jelas, kata Budi, Kemenhub akan terus mengembangkan program mudik gratis menggunakan kapal roro dari Jakarta ke Jateng dan Jawa Timur untuk mengurangi kepadatan sepeda motor di jalan.

“Kalau sekarang masih di kisaran 20.000, ya, belum terlalu signifikan dibanding jumlah pemudik 5-10 juta orang. Namun, kalau sudah sampai 100-200.000 pemudik kan bagus juga,” katanya.

Menhub juga mengajak gubernur dan kapolda untuk terus mensosialisasikan keuntungan melalui jalur laut agar semakin banyak masyarakat yang tertarik mudik menggunakan kapal laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya