SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan melintas di depan monumen kecelakaan lalu lintas yang terletak di Jalan Jogja-Wates kilometer 26, Dusun Kalimenur, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo, Jumat (16/6/2017). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Angka kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) selama operasi Ramadniya Progo 2017 tercatat mengalami penurunan

Harianjogja.com, KULONPROGO-Angka kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) selama operasi Ramadniya Progo 2017 tercatat mengalami penurunan, dibanding pada Ramadan dan Idulfitri tahun lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Kulonprogo Ajun Komisaris Besar Polisi Irfan Rifa’i mengungkapkan, selama Ops Ramadniya Progo 2017 berlangsung, sejak 19 Juni hingga Senin (3/7) saja, terdata jumlah lakalantas sebanyak 22 kejadian. Terdiri dari 38 korban luka ringan, satu korban luka berat dan nihil korban jiwa. Selain itu tidak ada kejadian menonjol, seperti tahun lalu, misalnya laka yang melibatkan kereta api.

“Angka ini jauh menurun dibandingkan masa Lebaran 2016, yang mencatat ada 32 kejadian lakalantas,” kata dia, Senin (3/7/2017).

Irfan menjelaskan, penurunan kejadian lakalantas diyakini berkat beberapa faktor. Misalnya, jajaran kepolisian telah menggencarkan aksi keselamatan kepada pengguna lalu lintas. Pengendara telah diberikan sosialisasi untuk menjadi pelopor keselamatan.

Upaya itu ditambah lagi dengan adanya program penyematan janur kuning, kepada pengendara yang beresiko memicu terjadinya kecelakaan, lantaran kelebihan muatan, terutama pengendara sepeda motor.

Sedangkan dari sisi pengaturan lalu lintas, Irfan menyebut bahwa penumpukan kendaraan hampir tidak terjadi saat periode arus mudik, lalu lintas kendaraan diklaim ramai lancar.

Penumpukan kendaraan justru terjadi saat arus balik di Kamis dan Jumat (29-30/7) di beberapa titik. Antara lain, kendaraan padat merayap di sepanjang sepanjang jalur pertigaan Ngelo-Ngeseng-Ngeplang-Jembatan Bantar wilayah Sentolo. Lalu mengular lagi hingga areal simpang tiga Klangon, Bantul.

Namun, walaupun ada penumpukan kendaraan, arus lalu lintas tidak sampai mengular atau terkunci hingga macet total. Karena jajarannya telah melakukan antisipasi sebelumnya, dengan cara memblokir arus ke kanan di area persimpangan. Dan berkoordinasi dengan pihak berwenang di Bantul, untuk pengaturan lalu lintas di simpamg tiga Klangon.

Masa libur yang panjang, memberikan kesempatan pemudik membagi waktunya untuk tak beramai-ramai di jalan, juga dinilai turut mengurangi potensi kepadatan volume kendaraan.

Irfan menambahkan, selain penurunan angka lakalantas, angka kriminalitas juga menurun. Pada 2016 ada 14 kejadian, sedangkan selama masa lebaran kali ini hanya ada 6 kejadian.

“Terutama pencurian yang menyasar rumah kosong, yang ditinggal mudik penghuninya,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya