SOLOPOS.COM - Konstruksi pembangunan tol Solo-Kertosono di daerah Ngemplak, Boyolali saat difoto dari udara, Rabu (24/4/2013). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Lebaran 2016 menjadi momen pertama Tol Soker dilewati pemudik. Namun, ada banyak halangan di tol setengah jadi itu, termasuk kambing-kambing.

Solopos.com, BOYOLALI — Para pemudik yang melintasi jalan Tol Solo-Kertosono (Soker) sempat terganggu dengan banyaknya kambing yang berkeliaran di ruas jalan tol. Tak sedikit pemudik yang tiba-tiba harus menghentikan laju kendaraannya lantaran ada sejumlah kambing yang melintas di ruas tol.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Pantauan Solopos.com di kawasan interchange Tol Soker, Sawahan, Ngemplak, Minggu (3/7/2016), puluhan kambing nampak berkeliaran di ruas ruas tol interchange bagian bawah. Meski kambing-kambing tersebut dilepas di luar ruas jalan tol, namun tak sedikit yang berlarian di ruas jalan tol hingga membuat pemudik harus memelankan laju kendaraannnya guna memberi kesempatan kambing melintas.

Petugas dari PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) yang kebetulan menggelar patroli di lokasi, sempat langsung menemui para penggembalanya dan meminta mereka agar tak membiarkan kambing-kambing berkeliaran di jalan tol. Namun setelah petugas meninggalkan lokasi, kambing-kambing tersebut kembali dibiarkan berkeliaran di ruas jalan tol.

Salah satu pemilik kambing, Saqiyo, mengaku tak tahu bahwa menggembalakan kambing di ruas jalan tol dilarang. Sebab, kata dia, sebelum dipakai untuk mudik Lebaran, ia sudah terbiasa menggembala 20 ekor kambingnya di sana. “Dulu kan enggak apa-apa, sekarang kok dilarang,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Warga RT 007/ RW 006, Dukuh Sadon, Sawahan, Ngemplak, itu mengaku tak sendirian saat menggembalakan kambingnya. Warga lainnya, Wakiman, juga mengaku tak tahu bahwa menggembala kambing di ruas jalan tol sudah dilarang. Pria yang melepas 13 ekor kambingnya itu juga kaget ketika ditegur petugas dari PT SNJ. “[gembala] Di sini kan enggak ramai dan enggak makan tanaman tetangga atau sawah warga. Kalau diangon di desa bisa dikomplain warga,” paparnya.

Wakiman dan Saqiyo mengaku tetap akan menggembalakan kambing-kambing mereka di kawasan Tol Soker. Namun, ia akan berupaya mengawasi agar kambing-kambing tersebut tak masuk ke ruas jalan Tol Soker yang dilintasi pemudik.

Sejumlah anggota Polsek Ngemplak juga diterjunkan untuk mengingatkan para penggembala kambing di Tol Soker. “Aturannya itu enggak boleh menggembala kambing di ruas tol. Itu bisa membahayakan dan memicu kecelakaan kalau tiba-tiba ada kambing berlari ke tengah ruas tol,” ujar Kapolsek Ngemplak, AKP Ahmad Nadiri saat meninjau lokasi.

Dalam patroli tersebut, anggota Polsek Ngemplak juga sempat memberi pengertian kepada para penggembala kambing. Selain itu, polisi juga sempat mengejar kambing-kambing yang mengadang kendaraan di Tol Soker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya