SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lebaran 2016, DKK Solo meminta warga mewaspadai penyakit gangguan pencernaan.

Solopos.com, SOLO–Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo meminta warga mewaspadai penyakit gangguan pencernaan, diare, kolesterol tinggi hingga keracunan makanan. Penyakit tersebut biasanya banyak dikeluhkan pasien di Puskesmas seusai Lebaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Efi S. Pertiwi mengatakan tubuh rentan keracunan makanan karena buruknya menjaga pola makan saat Lebaran. Biasanya banyak warga terjebak dengan pola makan sembaragan saat Lebaran.

“Kita mewaspadai keracunan makanan, biasanya akibat makan sembarangan. Kita terkadang tidak tahu asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh itu higienis atau tidak,” katanya ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (7/7/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Efi mengatakan tubuh yang mengalami keracunan makanan akan langsung bereaksi, seperti mengalami mual, muntah hingga diare. Penyakit inilah yang biasanya muncul seusai Lebaran. Karena itu, pihaknya meminta warga tetap menjaga pola makan dengan baik, serta memakan asupan makanan yang bergizi dan terjaga higienisnya.

“Jangan sampai tubuh kita kemasukan makanan yang akhirnya membuat tubuh sakit.”

Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengaku Puskesmas biasa kebanjiran pasien yang menderita penyakit gangguan pencernaan, diare, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) pasca Lebaran. Dia mengatakan banyak orang lengah dan terjebak dengan makanan tidak sehat saat Lebaran. Biasanya suguhan makanan berminyak, santan, hingga makanan manis yang berlebihan bisa menimbulkan penyakit di dalam tubuh. Seperti gangguan pencernaan, diare hingga kolesterol tinggi. Selain makanan yang tidak sehat, minuman yang dikonsumsi saat Lebaran juga banyak yang tidak sehat. Sebab banyak minuman manis dan soda yang dikonsumsi. Sehingga hal ini bisa menjadikan gula darah naik. Sementara penyakit lain yang juga biasanya menyerang adalah ISPA.

“ISPA menyerang kalau kondisi tubuh kita tidak fit. Nah biasanya kena ISPA karena warga kelelahan habis berlebaran,” katanya.

Untuk itu, Ning meminta warga tetap memperhatikan asupan nutrisi yang mencukupi dan seimbang bagi tubuh. Seperti asupan karbohidrat, makanan serat, vitamin, mineral, protein dengan seimbang. DKK, lanjut dia, juga mewaspadai migrasi penyakit menular dari pemudik selama arus Lebaran. Pemudik dari luar Jawa yang merupakan daerah endemis penyakit menular menjadi perhatian serius tim kesehatan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Di antaranya seperti Papua, Kalimantan dan lain sebagainya.

“Begitu ada pemudik yang sakit panas langsung kami berikan pengobatan,” katanya.

Dia mengimbau kepada para pemudik jika memiliki gejala badan panas tinggi dan pucat harus segera diperiksa di pelayanan kesehatan terdekat. Mereka harus sesegera mungkin mendapatkan pelayanan medis untuk diketahui secara pasti penyakit yang dideritanya. Dia mengatakan penyakit menular yang diwaspadai, seperti malaria.

“Jika memang migrasi penyakit itu malaria maka harus segera ditangani. Jangan sampai nanti menyebar di Kota Solo,” kata dia.

Dia mengatakan akan memanfaatkan personel yang ada di masing-masing Pos kesehatan dalam memantau kondisi pemudik. Terutama, pemudik dari luar Jawa yang merupakan daerah endemis malaria. Dengan demikian, penyakit malaria tidak menyebar. “Kami berharap kalau ada yang panas tinggi segera dilaporkan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya