SOLOPOS.COM - terminal Sunggingan, Boyolali (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Lebaran 2016, Dishubkominfo Boyolali meminta agar bus AKDP tak menjemput pemudik ke Jakarta.

Solopos.com, BOYOLALI–Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Boyolali mengingatkan pengusaha angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) untuk tidak memanfaatkan bus AKDP menjemput pemudik ke Jakarta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami baru saja mendapatkan surat edaran Dishub Provinsi Jateng yang intinya bus AKDP tidak boleh dipergunakan sebagai angkutan antarkota antar provinsi [AKAP],” kata Kabid Angkutan dan Lalu Lintas Dishubkominfo Boyolali, Sigit Harimulya, kepada Solopos.com, Jumat (17/6/2016).

Menurut Sigit, setiap tiba musim mudik banyak bus AKDP yang dipergunakan untuk menjemput pemudik ke Jakarta atau nyodok, dengan dalih beragam program mudik. “Kalau mau ada program mudik bersama gunakan bus AKAP. Ndak boleh pakai AKDP.  Kalau ada yang nekat tentu akan kami peringatkan,” kata dia.

Selain itu, Dishubkominfo juga meminta perusahaan otobus memberikan standar pelayanan bus dengan fasilitas tanggap darurat misalnya fasilitas untuk keamanan dan kenyamanan kendaraan angkutan umum, pemecah kaca, P3K,  dan alat pemadam kebakaran.

Dishubkominfo Boyolali telah mendata kesiapan armada umum untuk melayani angkutan Lebaran. Bus AKDP sebanyak 302 unit dengan kapasitas angkuta sebanyak 7.550 kursi per hari, angkutan pedesaan sebanyak 312 unit dengan kapasitas 6.240 kursi per hari, bus pariwisata 63 unit dengan kapasitas angkuta 2.835 kursi per hari, angkutan kota sebanyak 38 unit dengan kapasitas angkut 1.520 kursi per hari dan taksi 95 unit atau 525 kursi per hari.

“Untuk bus AKAP dari Boyolali tidak ada. Terminal Sunggingan juga kebanyakan hanya untuk transit.”

Kendati demikian, Sigit memprediksi tidak semua armada umum akan beroperasi saat Lebaran. Biasanya, penggunaan angkutan umum terutama AKDP, angkutan pedesaan, angkuta justru menurun jika dibandingkan hari-hari biasa.

Sigit menjelaskan volume kendaraan di jalur-jalur utama maupun alternatif di Boyolali saat Lebaran akan naik 5%-6% dari volume kendaraan pada hari biasa yang diperkirakan mencapai 15.000 kendaraan per hari. Namun, kenaikan volume kendaraan itu kebanyakan berasal dari kendaraan pribadi.

“Volume kendaraan akan melonjak pada H-2, dan biasanya didominasi kendaraan pribadi. Angkutan penumpang justru menurun saat Lebaran.”

Kapolres Boyolali, AKBP Agung Suyono, saat Rakor Linsek Persiapan Lebaran menyebut bahwa kerawanan selama arus mudik adalah pemudik bersepeda motor. Pemudik bersepeda motor akan bertambah bahkan memadati arus mudik.

Kapolres mengimbau pengusaha atau BUMN memberikan fasilitas mudik bersama bagi karyawannya. “Kami juga akan menyosialisasikan bahwa sepeda motor bukan kendaraan umum dan bukan untuk jarak jauh. Sepeda motor juga tidak untuk lebih dari dua orang karena akan sangat berbahaya di tengah kepadatan lalu lintas.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya