SOLOPOS.COM - Petugas Kedokteran Polisi (Dokpol) Polres Karanganyar mengecek urine milik salah seorang sopir bus AKAP di posko kesehatan Terminal Tegalgede, Selasa (21/7/2015).

Lebaran 2015 memasuki arus balik. Mencegah hal buruk terjadi, Polres Karanganyar mengecek urine sopir bus.

Solopos.com, KARANGANYAR — Belasan sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Bus Tegalgede tidak terbukti mengonsumsi minuman keras (miras) maupun obat-obatan terlarang. Salah seorang sopir bus AKAP mencoba mengelabui atau menipu sejumlah petugas dari Polres Karanganyar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mencampur urinenya di dalam urine container dengan air dari bak di kamar mandi. Anggota Satuan Narkoba Polres Karanganyar menggagalkan upaya itu dengan mencium aroma urine. Lantas, dia meminta sopir buang air kecil lagi.

Sejumlah anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Karanganyar, Kedokteran Polisi (Dokpol) Polres Karanganyar, Satuan Narkoba Polres Karanganyar, dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Karanganyar mengecek urine sopir bus AKAP di Terminal Tegalgede, Selasa (21/7/2015). Selain mengecek urine, aparat juga mengecek tekanan darah para sopir di Posko Kesehatan di Terminal Tegalgede.

Salah seorang sopir Perusahaan Otobus (PO) Gunung Mulia tujuan Solo-Jakarta-Bogor, Giyanto, 59, mengatakan sudah melakukan tes urine di Terminal Tirtonadi Solo, Terminal Pulogadung, dan lain-lain. Giyanto tak khawatir karena tidak pernah mengonsumsi miras maupun obat-obatan terlarang.

“Saya hanya minum air putih dan teh. Enggak pernah minum minuman berenergi. Sudah empat kali tes urine di terminal. Bus juga dicek. Pengecekan urine penting demi keselamatan penumpang,” kata warga Gemolong itu seusai menjalani tes urine di Posko Kesehatan di Terminal Bus Tegalgede, Selasa.

Perwira Urusan Kesehatan Polres Karanganyar, Ipda Sukarno, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, menuturkan pemeriksaan urine menggunakan test pack untuk mengetahui penggunaan ekstasi atau ampetamin, metametamin, kokain, morfin, dan ganja.

“Kebanyakan yang dikonsumsi metametamin dan ampetamin. Tetapi, ini nihil. Semua negatif. Tes membutuhkan urine untuk dicek menggunakan test pack. Tunggu satu menit, hasil keluar. Dua garis tandanya negatif,” tutur dia saat ditemui Solopos.com, di sela-sela pemeriksaan.

Sukarno menuturkan urine yang dicampur air tidak akan memengaruhi hasil tes. “Kalau dia mengonsumsi [obat-obatan terlarang] kurang dari satu pekan sebelum pengecekan itu masih bisa terdeteksi. Tetapi, kalau lebih dari satu pekan ya tidak tampak,” ungkap dia.

Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Bambang Erwandi, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, menjelaskan tes urine terhadap sopir bus AKAP untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

“Kami melaksanakan tes urine untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan di jalan. Kami lakukan rutin sebelum Operasi Ketupat Candi dan selama pelaksanaan,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya