SOLOPOS.COM - Sebuah balon raksasa diterbangkan warga Desa Bandung, Diwek, Jombang, dalamtradisi Lebaran Ketupat, Jumat (24/7/2015). (Detikcom)

Lebaran 2015 di Jombang berlangsung meriah ketika memasuki Lebaran Ketupat.

Madiunpos.com, JOMBANG – Lebaran Ketupat diperingati secara unik oleh warga Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur. Seusai makan tumpeng ketupat bersama-sama pada hari ketujuh Lebaran 2015 itu, warga Bandung menerbangkan puluhan balon berukuran raksasa dari setiap musala di kampung tersebut, Jumat (24/7/2015).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti lazimnya tradisi kupatan di daerah lain, warga Desa Bandung juga berbondong-bondong membawa tumpeng ketupat ke musala di dekat rumah masing-masing. Seusai berdoa bersama, warga menyantap bersama ketupat lengkap dengan lontong, lepet, sayur, serta lauk. Tradisi itu bukan hanya berjalan pada Lebaran 2015, namun sejak puluhan tahun silam.

Tradisi kupatan di Desa Bandung pada Lebaran 2015 kali ini tak berhenti pada makan bersama. Tradisi kupatan di kampung itu dilanjutkan dengan menerbangkan balon udara raksasa dari setiap musala.

Sebelum diterbangkan, sejumlah hadiah berupa pakaian baru juga ikut diterbangkan bersama balon berdiameter dua meteran tersebut. Hadiah-hadiah itu bakal menjadi rebutan warga lainnya saat balon udara mendarat.

“Tradisi ini sebagai wujud rasa syukur kami kepada Allah. Kegiatan tahunan ini juga menambah kerukunan warga,” kata salah seorang tertua di Desa Bandung, Muhammad Amin, 50, kepada wartawan seperti diberitakan Detikcom.

Buru Hadiah
Cara warga menerbangkan balon udara ke angkasa dilakukan dengan cara yang cukup sederhana. Balon tersebut diisi dengan asap hasil pembakaran daun pisang yang sudah mengering dan kulit kelapa. Balon yang mengembang karena terisi asap itu pun secara otomatis perlahan mengudara.

Tepuk tangan meriah dan sorak sorai warga mengiringi terbangnya setiap balon udara raksasa itu ke angkasa. Tak sedikit penonton mengikuti arah terbangnya balon untuk memburu sejumlah hadiah di balon terbang itu.

Warga mengaku sangat puas dengan tradisi Lebaran 2015 yang membawa kegembiraan warga Desa Bandung itu. Menurut Amin, dibutuhkan waktu tiga malam untuk merangkai lembaran kertas sampul berwarna agar membentuk sebuah balon.

“Setiap tahunnya kami membuat sendiri, biayanya sekitar Rp150.000/balon,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya